Selasa, 12 November 2013

Buku Saku Sosialisasi Bahaya Merokok Bagi Kalangan Pelajar



Berikut adalah Buku Saku Sosialisasi Bahaya Merokok Bagi Kalangan Pelajar yang berisi tentang seluk beluk rokok mulai dari sejarah dan pengaruhnya bagi kesehatan manusia. Buku ini dapat digunakan sebagai tambahan materi di Sekolah untuk kegiatan Pramuka, Osis, dan bagi pelajar yang ingin mengetahui bahaya merokok. 
Berikut adalah link untuk download : Buku Bahaya Merokok

Selasa, 20 Agustus 2013

PESAN KEMERDEKAAN BUPATI WONOGIRI H. DANAR RAHMANTO DALAM RANGKA PERINGATAN HUT REPUBLIK INDONESIA KE-68 TAHUN 2013

PESAN KEMERDEKAAN PERINGATAN HUT REPUBLIK INDONESIA KE-68
BUPATI WONOGIRI H.DANAR RAHMANTO
WONOGIRI, 17 AGUSTUS 2013


 Hadirin sekalian,
Pada saat ini saya secara pribadi mengajak kepada kita sekalian dan seluruh rakyat Wonogiri agar kita bisa memaknai arti sebuah kemerdekaan. Kemerdekaan yang sesungguhnya. Kemerdekaan adalah sebuah jembatan, dan Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah jembatan emas. Namun saudaraku, jembatan emas bukan tujuan akhir dari perjuangan kita. Yang terpenting adalah, diseberang jembatan ada dua jalan yang berbeda dan kita wajib memasukinya yang mana yang menjadi pilihan kita. Yang satu jalan, menjadi jalan yang sama rata dan sama rasa, yang satu jalan, menjadi jalan yang sama ratap dan sama tangis.
Hadirin sekalian.
Pejuang kemerdekaan telah mengantarkan kita ke depan pintu gerbang kemerdekaan. Sungguh sedih ketika kita yang berada di tengah-tengah kemerdekaan ini tidak bisa memasuki pintu gerbang dengan sebaik-baiknya. Kita masih terjebak di dalam euphoria kemerdekaan, berpesta pora di dalam kemerdekaan. Banyak diantara kita, warga bangsa kita, para elitenya, penyelenggara negara, politisi  dan rakyatnya dan semuanya masih banyak yang sibuk dengan euphoria masing. masing.
Sungguh sedih ketika para pahlawan melihat kita dengan berbagai macam celoteh diantara anak bangsa satu dan yang lainnya saling mencaci maki, satu dan yang lainnya saling menjegal, tidak ada rasa kebersamaan sebagai  anak bangsa. Hal ini benar menyedihkan ketika para pahlawan yang pendahulu kita, melihat kita semua, melihat tiada henti berpesta pora di dalam era kemerdekaan. 
Hadirin sekalian
Pesan the founding fathers Bung Karno, ketika itu berpesan kepada kita bahwa, “Perjuanganku amatlah mudah karena aku melawan penjajah, tetapi perjuangan kalian amatlah berat karena kalian melawan bangsamu sendiri.”
Kita lihat potret di tengah-tengah kehidupan kita. Di tengah-tengah Kabupaten yang kita cintai yang bernama Wonogiri. Banyak diantara kita yang belum menempatkan pada porosnya masing-masing. Semua fihak mengaku benar, banyak orang yang merasa menjadi seorang ksatria, banyak orang yang merasa membela kepentingan rakyat. Tapi hadirin sekalian siapa sesungguhnya yang menjadi ksatria sejati ? Siapa sesungguhnya yang menjadi pembela rakyat yang tulus?
Para kstaria sejati, pesan almarhum Bung Karno, “Tidak pernah bertanya berapa yang bisa saya peroleh dengan mengabdi kepada bangsa dan negara ini, tetapi berapa yang bisa saya berikan kepada bangsa dan negara ini.”
Saat ini sungguh keadaan yang mendera bangsa tidak kunjung usai karena tingkah kita yang tidak bisa bersyukur atas kemerdekaan yang telah diberikan kepada kita. Tidak untuk kita bersenang-senang. Ini adalah amanat yang harus kita teruskan kepada anak cucu kita. Kita bertugas untuk memayu hayuning bawono, menuju kepada kesejahteraan bangsa .
Carut marut terjadi di negeri, pimpinan saling bertikai, rakyat tidak percaya kepada pimpinan, disintegrasi mengancam dimana-mana, kekerasan terjadi dimana-mana, pembunuhan terjadi dimana-mana, perang antar suku, tawuran antar pelajar, seakan-akan kita bukan sebagai bangsa yang beradab, bukan bangsa timur yang memiliki jatidiri yg luhur.
Saudaraku sekalian, seluruh rakyat Wonogiri
Kami mengajak, saatnya kita kembali kepada kittah kita, hilangkan ego kita masing-masing, beranilah mengoreksi diri kita. Tetapi saudaraku, dalam kesempatan yang baik ini, bahwa carut marutnya keadaan negeri kita memang, ini ada bangsa yang lain yang menginginkan bangsa kita tidak besar. Mereka menginginkan bangsa kita tercabik-cabik, menjadi kekuatan yang terpecah-pecah. Mereka beralaskan Konvensi Jenewa, Hak Asasi Manusia, mereka memberondong modernisasi, mereka memberondong teknologi, mereka memberondong dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Dan anehnya, bangsa kita seakan merasa bangsa yang terbelakang, bangsa yang tertinggal, bangsa yang tidak cerdas.
Tidak benar saudaraku, coba kita lihat, peradaban Nusantara abad ke-10 kita saksikan bersama, bangsa barat baru bisa bercocok tanam di ladang-ladang gandum, mereka baru bisa menggembala sapi di kebon-kebon, di padang rumput ala koboi-koboi, tetapi kita, bangsa kita abad ke10 sudah mampu menciptakan mahakarya. Karya cipta yang besar yang diakui dunia. Ada Candi Prambanan, ada Candi Borobudur.
Kemudian di abad 13, bangsa kita sudah tunjukkan kepada bangsa-bangsa lain bahwa kita bangsa yang besar. Bangsa barat masih tercabik-cabik dengan kepentingan masing-masing, mereka hanya kerajaan-kerajaan kecil. Sementara bangsa kita dengan angkatan bersenjatanya kala itu, Majapahit telah mempersatukan Nusantara menjadi sebuah Negara yang besar. Kenapa kita harus menjadi bangsa yang menjiplak keberadaan bangsa lain, sementara bangsa kita telah memiliki peradaban yang jauh lebih maju ?
Syaratnya satu, seluruh rakyat Wonogiri, marilah kita kembali. Bahwa kita saatnya mensyukuri, mematahkan, menghilangkan ego kita masing-masing. Semuanya yang merasakan abdi negara, semuanya yang merasakan pamong rakyat, semuanya yang merasakan rakyat biasa, kita adalah warga bangsa. Saatnya kita bersatu, tidak boleh terpisah-pisah. Kita tidak perlu menjiplak bangsa lain, kita memiliki eksistensi bahwa bangsa Indonesia pernah mengalami satu kejayaan. Artinya Nusantara ini, Indonesia ini, telah memiliki jatidiri yang kuat, memiliki satu kepribadian yang kokoh, memiliki angkatan bersenjata yang kuat.
Dengan bersatunya kita, tanpa melihat ke belakang, tanpa melihat salah orang lain, marilah kita lihat salah kita sendiri. Saatnya kita kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberikan kita kekuatan untuk membesarkan bangsa dan negara ini. Jayalah Nusantara, Jayalah Indonesia.
Merdeka!! Merdeka!! Merdeka!!

Selasa, 21 Mei 2013

Pemenang Lomba Foto 272 Tahun Wonogiri

Berdasarkan hasil penilaian oleh Dewan Juri yang terdiri dari kalangan jurnalis yang bertugas di Kabupaten Wonogiri yaitu Bambang Purnomo (Harian Suara Merdeka), Tulus Premana Edi (Wawasan), Wibatsu Ari Sudewo (Radar Solo), Pemenang Lomba Foto 272 Tahun Wonogiri sebagaimana berikut :
  1. Kunto Bayu Asmoro (SMK Pancasila 1 Wonogiri) sebagai Juara I
  2. Eko Prasetya (SLB Sulaisa Tirtomoyo) sebagai Juara II
  3. Mulya Dewi (SMA N 1 Wonogiri) sebagai Juara III
  4. Noufal A Alfikri (SDN 4 Wonogiri) sebagai Juara Harapan I
  5. Dwi Yoga Awang Pamungkas (SMPN 3 Satu Atap Tirtomoyo) sebagai Juara Harapan II
  6. Maghfirotul Munawarah (MTs Al Ma'arif Tirtomoyo) sebagai Juara Harapan III
  7. Citra Yuliana Efendi (SMP N 2 Manyaran) sebagai Juara Harapan IV
  8. Dinar Yuliarti (SMK Sudirman 1 Wonogiri) sebagai Juara Harapan V
Kepada para pemenang kami ucapkan selamat atas prestasi yang diraih. Hadiah dan Piagam Penghargaan bagi Juara 1 s/d 3 akan diserahkan pada saat acara Resepsi Harijadi Kabupaten Wonogiri yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri Hari Kamis, 23 Mei 2013 Jam 19.30 WIB.
Bagi Juara harapan 1 s/d 5 hadiah dapat diambil di Kantor PD. BPR BKK Wonogiri dengan membawa kartu identitas pelajar untuk pembukaan Tabungan SICIPTA.  Sedangkan Piagam Penghargaan dapat diambil di Bagian Humas Setda Kabupaten Wonogiri.

Bagi yang belum mendapatkan prestasi kami ucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam mengikuti lomba. 


Senin, 01 April 2013

Logo Harijadi Ke-272 Kabupaten Wonogiri Tahun 2013


Kamis, 14 Maret 2013

LOMBA FOTO 272 TAHUN WONOGIRI
Dalam Rangka menyambut Harijadi Kabupaten Wonogiri Tahun 2013, Bagian Humas Setda Kabupaten Wonogiri menyelengarakan Lomba Foto 272 Tahun Wonogiri dengan ketentuan sebagai berikut :
  1. Lomba ditujukan bagi para pelajar SMP, MTS, SMA, SMK, MA (bukan mahasiswa) di wilayah Kabupaten Wonogiri, yang harus ditunjukkan dengan kartu identitas pelajar;
  2. Tema yang diangkat adalah potret masyarakat Kabupaten Wonogiri yang kini sudah berusia 272 Tahun (Pembangunan, potensi daerah, UMKM, sosial budaya, pertanian, aktifitas masyarakat lainnya);
  3. Alat yang digunakan untuk membuat foto dapat berupa camera hand phone, digital camera, tablet, camera DSLR;
  4. Pengiriman foto dalam bentuk softcopy (file foto) dalam bentuk Compact Disc (CD) ukuran gambar sekurang-kurangnya sisi panjang 1600 x 1200 pixel dan disertai data teknis foto, judul foto, waktu dan tempat pengambilan foto. Setiap peserta dapat mengirimkan lebih dari satu foto;
  5. Alamat pengiriman foto kepada Sekretariat Harijadi Kabupaten Wonogiri d/a Bagian Humas Setda Kabupaten Wonogiri Jl. Kabupaten Nomor:6 Kode Pos 57612 Wonogiri. Atau melalui email : gemawonogiri@yahoo.go.id
  6. Foto merupakan hasil karya pribadi dan belum pernah dipublikasikan di media manapun;
  7. Foto diambil dengan rentang waktu 2012 hingga sekarang;
  8. Karya foto bukan merupakan hasil olah gambar (yang diperbolehkan hanya sebatas cropping dan pengaturan brightness);
  9. Keputusan Dewan Yuri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat;
  10. Bagi 30 foto terbaik akan ditampilkan dalam ajang Pameran Foto Kehumasan Tahun 2013 yang pelaksanaannya sekitar Minggu Kedua Bulan Mei 2013 bersamaan dengan Gelar Produk Unggulan Kabupaten Wonogiri Tahun 2013;
  11. Semua foto peserta yang terkirim menjadi hak sepenuhnya Panitia dan sponsorship yang mendukung kegiatan ini.
  12. Contact Person : Mas Bin (08121501385), Mas Tris (081329441556)


Rabu, 20 Februari 2013

Profil Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri

Musuem Wayang Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri 

Luas Wilayah               :  7.260,7700 ha
Wilayah administrasi  :  2 Kelurahan dan 6 Desa.
Jarak                             :  16 km.di sebelah barat daya Kota  Wonogiri
Ketinggian                    : 165 meter dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kecamatan Manyaran dan Wonogiri
- Sebelah timur        : Genangan Waduk Serba Guna Wonogiri
- Sebelah selatan      : Kecamatan Eromoko
- Sebelah barat        : Kecamatan Manyaran

Profil Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri


Wisata Alam Watu Cenik Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri 

Luas Wilayah                :     8.292,36 ha
Wilayah administrasi     :     6 Kel, 9 Desa, 165 RW serta 477 RT
Ketinggian                     :     141 m dari permukaan air laut
Batas wilayah        :
- Sebelah utara         : Kec. Selogiri dan Kab. Karanganyar
- Sebelah timur        : Kecamatan Ngadirojo
- Sebelah selatan      : Kec. Wuryantoro dan Bendungan  Serbaguna Wonogiri
- Sebelah barat         : Kecamatan Selogiri

Profil Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri

Wisata Alam Kahyangan Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri

Luas Wilayah              : 9.301,0885 ha.
Wilayah administrasi  : 2 Kel, 12 Desa, 135 Dusun/ Lingkungan :140 RW dan 389 RT.
Jarak                            : 36 km di sebelah tenggara Kota Wonogiri
Ketinggian                   : 171 m dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kecamatan Sidoharjo dan Jatiroto
- Sebelah timur        : Kabupaten Pacitan
- Sebelah selatan      : Kecamatan Karangtengah
- Sebelah barat        : Kecamatan Nguntoronadi dan Batuwarno

Profil Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri

Hutan Jati Donoloyo Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri

Luas Wilayah               : 6.414,7955 ha
Wilayah administrasi  : 2 Kel/ 15 Desa, 71 Dusun/Lingkungan, 132 RW dan 330 RT
Jarak                             : 36 km.disebelah timur Kota Wonogiri         
Ketinggian                    : 470 m dari permukaan air laut.

Batas wilayah
        :
- Sebelah utara        : Kabupaten Magetan & Karanganyar
- Sebelah timur        : Kecamatan Bulukerto dan Purwantoro
- Sebelah selatan     : Kecamatan Jatiroto dan Kismantoro
- Sebelah barat        : Kecamatan Jatipurno dan Jatisrono

Profil Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Wonogiri

Wisata Kita Gawa Pesona Bali Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Wonogiri 

Luas Wilayah                : 5.719,7045 ha
Wilayah administrasi   : 2 Kel, 10 Desa dan 101 RW, 349 RT.
Jarak                              : 20 km di sebelah timur Kota Wonogiri
Ketinggian                     : 348 m dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara         : Kecamatan Girimarto
- Sebelah timur        : Kecamatan Jatisrono dan Jatiroto
- Sebelah selatan     : Kecamatan Tirtomoyo
- Sebelah barat        : Kecamatan Ngadirojo

Profil Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri


Prasasti Nglaroh Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri 

Luas Wilayah               :  9.325,96 Ha.
Wilayah administrasi  : 11 Desa/Kelurahan, 95 RW, dan 294 RT.
Jarak                             :  6 Km sebelah utara Kota Wonogiri 
Ketinggian                    :  106 m diatas permukaan air laut ( dpl )
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kabupaten Sukoharjo
- Sebelah timur       : Kecamatan Wonogiri
- Sebelah selatan     : Kecamatan Wonogiri
- Sebelah barat        : Kecamatan Manyaran

Profil Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri

Museum Karst Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri 

Luas Wilayah              : 14.214,3245 Ha
Wilayah administrasi : 1 Kelurahan dan 17 Desa.
Jarak                           :  38 Km timur laut Kota Wonogiri.
Ketinggian                  :  250 m dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara         : Kecamatan Eromoko
- Sebelah timur        : Kecamatan Giritontro
- Sebelah selatan      : Kecamatan Paranggupito
- Sebelah barat         : Daerah Istimewa Yogyakarta

Profil Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri

Durian Pogog Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri 

Luas Wilayah               :  3.161,54 ha.
Wilayah administrasi  :  1 Kel., 5 Desa, 38 RW dan 137 RT.
Jarak                             :  53 km timur Kota Wonogiri
Ketinggian                    :  500 dari Permukaan Air laut
Batas Wilayah           :
-    Sebelah utara     : Kabupaten Magetan Prov. Jawa Timur
-    Sebelah Selatan  : Kecamatan Purwantoro
-    Sebelah Barat     : Kecamatan Bulukerto
-    Sebelah Timur    : Kabupaten Ponorogo Prov. Jawa Timur

Selasa, 19 Februari 2013

Profil Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri

Wisata Gunung Cumbri Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri

Luas Wilayah              :     5.952,7837 Ha
Wilayah administrasi  :     2 Kelurahan dan 13 Desa.
Jarak                            :     46 Km timur Kota Wonogiri.
Ketinggian                   :    296 m dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kecamatan Bulukerto dan Puhpelem
- Sebelah timur        : Kabupaten Ponorogo Prov Jawa Timur
- Sebelah selatan     : Kecamatan Kismantoro
- Sebelah barat        : Kecamatan Slogohimo

Profil Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri

Pantai Nampu Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri

Luas Wilayah              :    6.475,4225 ha
Wilayah administrasi  :   8 Desa, 38 RW dan 127 RT.
Jarak                            :    68 Km dari Kota Wonogiri
Ketinggian                   :    195 m dari permukaan air laut dan merupakan satu-satunya Kecamatan  yang berbatasan dengan laut selatan dengan panjang garis pantai mencapai 15 km.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara         : Kecamatan Pracimantoro dan Giritontro
- Sebelah timur        : Kabupaten Pacitan
- Sebelah selatan      : Laut selatan
- Sebelah barat         : Daerah Istimewa Yogyakarta

Profil Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri

Betal Lawas Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri

Luas Wilayah                :     8.040,5175 ha Wonogiri
Wilayah administrasi    :     2 Kelurahan, 9 Desa, 72 RW dan 188 RT.
Jarak                             :     28 Km sebelah selatan Kota Wonogiri
Ketinggian                    :     150 m dari permukaan air laut
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kecamatan Ngadirojo
- Sebelah timur        : Kecamatan Tirtomoyo
- Sebelah selatan     : Kecamatan Baturetno
- Sebelah barat        : Genangan Waduk Gajah Mungkur

Profil Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

Jembatan Gedong Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri 

Luas Wilayah             :     9.325,556 Ha
Wilayah administrasi :     2 Kel, 9 Desa, 137 RW dan 352 RT.
Jarak                           :     8 Km sebelah timur Kota Wonogiri 
Ketinggian                 :     243 meter dari permukaan air laut
Batas wilayah        :
- Sebelah utara         : Kabupaten Karanganyar
- Sebelah timur        : Kecamatan Girimarto dan Sidoharjo
- Sebelah selatan      : Kecamatan Nguntoronadi
- Sebelah barat         : Kecamatan Wonogiri

Profil Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri

Sumber Air Umbul Nogo Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri

Luas Wilayah             :     8.164,4365 Ha
Wilayah administrasi :     2 Kelurahan, 5 Desa, 87 RW dan 283 RT.
Jarak                           :     31 km sebelah barat Kota Wonogiri.
Ketinggian                  :     238 m dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kabupaten Sukoharjo
- Sebelah timur       : Kec. Selogiri, Wonogiri dan Wuryantoro
- Sebelah selatan     : Kecamatan Wuryantoro dan Eromoko
- Sebelah barat        : Daerah Istimewa Yogyakarta

Profil Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri

Wisata Gunung Besek Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri

Luas Wilayah               :     6.986,1125 ha
Wilayah administrasi   :     2 Kel, 8 Desa, 41 Dusun/Lingkungan.
Jarak                             :     52 km sebelah timur Kota Wonogiri.
Ketinggian                    :     348 m diatas permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kecamatan Purwantoro
- Sebelah timur        : Kabupaten Ponorogo
- Sebelah selatan      : Kabupaten Ponorogo
- Sebelah barat        : Kecamatan Slogohimo dan Jatiroto

Profil Kecamatan Karangtengah Kabupaten Wonogiri

Wisata Air Terjun Jurug Kemukus Kecamatan Karangtengah Kabupaten Wonogiri

Luas Wilayah               :     8.596.000,00 Ha
Wilayah administrasi  :     5 Desa, 70 RW dan 166 RT.
Jarak                             :     65 km sebelah tenggara Kota Wonogiri.
Ketinggian                    :     600 m diatas permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kecamatan Tirtomoyo
- Sebelah timur        : Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur
- Sebelah selatan     : Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur
- Sebelah barat        : Kecamatan Batuwarno dan Giriwoyo

Profil Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri

Candi Pasiraman Kecamatan Jatisrono

Luas Wilayah              :     5.002,74 ha.
Wilayah administrasi  :      2 Kel, 15 Desa , 87 RW dan 352 RT. 
Jarak                            :     29 Km di sebelah timur Kota Wonogiri.
Ketinggian                   :     411 meter dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kecamatan Jatipurno
- Sebelah timur        : Kecamatan Slogohimo
- Sebelah selatan     : Kecamatan Jatiroto
- Sebelah barat        : Kecamatan Sidoharjo

Profil Kecamatan Jatiroto Kabupaten Wonogiri

Pasar Jatiroto

Luas Wilayah               :     6.277,3620 ha.
Wilayah administrasi  :     2 Kelurahan dan 13 Desa.
Jarak                             :     37 km di sebelah timur Kota Wonogiri.
Ketinggian                    :     535 meter dari permukaan air laut.

Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kecamatan Jatisrono
- Sebelah timur        : Kecamatan Slogohimo & Kismantoro
- Sebelah selatan      : Kec Tirtomoyo dan Kabupaten Pacitan
- Sebelah barat        : Kecamatan Sidoharjo

Profil Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri

Hutan Wisata Seper Kecamatan Jatipurno 

Luas Wilayah                 : 5.546,4090 ha
Wilayah administrasi    : 2 Kelurahan, 9 Desa, 9 Lingkungan,  57 Dusun, 77 RW dan 223 RT.
Jarak                              :  36 Km di sebelah timur Kota Wonogiri.
Ketinggian                     : 485 m dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kabupaten Karanganyar
- Sebelah timur        : Kecamatan Slogohimo
- Sebelah selatan      : Kecamatan Jatisrono
- Sebelah barat        : Kecamatan Girimarto

Profil Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri

Waduk Pidekso Kecamatan Giriwoyo

Luas Wilayah                 :    10.060,13 ha
Wilayah administrasi    :    2 Kelurahan dan 14 Desa.
Jarak                               :    47 km selatan Kota Wonogiri.
Ketinggian                      :    169 m dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kecamatan Baturetno
- Sebelah timur        : Kecamatan Giritontro dan Erokomo 
- Sebelah selatan     : Kabupaten Pacitan
- Sebelah barat        : Kecamatan Karangtengah & Batuwarno

Profil Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri

Car Free Day Kecamatan Giritontro

Luas Wilayah               : 6.163,2230 ha
Wilayah administrasi  : 2 Kelurahan, 5 Desa, 22 Lingkungan, 67 Dusun, 58 RW, 166 RT.
Jarak                             : 55 km di sebelah selatan Kota Wonogiri
Ketinggian                    : 195 m dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
Sebelah utara        : Kecamatan Giriwoyo
Sebelah timur       : Kec. Donorojo Kabupaten Pacitan
Sebelah selatan     : Kecamatan Paranggupito
Sebelah barat        : Kabupaten Pracimantoro

Profil Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri

Rumah Tiban Bubakan Kecamatan Girimarto

Luas Wilayah              :     6.236,6815 ha,
Wilayah administrasi  :     2 Kelurahan, 12 Desa, 114 RW, 296 RT.
Jarak                             :     24 km di sebelah timur Kota Wonogiri
Ketinggian                    :     487 m dari permukaan air laut.

Batas wilayah        :
- Sebelah utara        : Kabupaten Karanganyar
- Sebelah timur        : Kecamatan Jatipurno
- Sebelah selatan     : Kecamatan Sidoharjo
- Sebelah barat        : Kecamatan Ngadirojo

Profil Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri


Waduk Parangjoho Kecamatan Eromoko

Luas Wilayah                  : 12.035,8598 ha
Wilayah administrasi      : 2 Kel, 13 Desa, 23 Lingk, 130 Dusun, 140 RW dan 335 RT.
Jarak                              : 26 Km. di sebelah barat daya Kota Wonogiri
Ketinggian                      : 166 m dari permukaan air laut.
Batas wilayah                  :
- Sebelah utara        : Kecamatan Wuryantoro
- Sebelah timur        : Kecamatan Giriwoyo
- Sebelah selatan     : Kecamatan Pracimantoro
- Sebelah barat        : Provinsi DI Yogyakarta

Profil Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri


Soko Langit Bulukerto Tawarkan Sensasi Berenang Dengan Pemandangan Indah  

Luas Wilayah                     :     4.674,87 Ha
Wilayah administrasi         :     1 Kel, 9 Desa, 72 RW, 242 RT
Jarak                                   :     53 Km di sebelah timur Kota Wonogiri
Ketinggian                          :     235 m dari permukaan air laut.
Batas wilayah        :
- Sebelah utara             :  Kabupaten Magetan
- Sebelah timur            :  Kecamatan Puhpelem
- Sebelah selatan          :  Kecamatan Purwantoro
- Sebelah barat             :  Kecamatan Slogohimo

Profil Kecamatan Batuwarno Kabupaten Wonogiri

Telaga Rowo Batuwarno 


Luas Wilayah : 5.164,00 Ha
Wilayah administrasi : 8 Desa, 77 RW dan 172 RT
Jarak : 54 Km. di sebelah selatan Kota Wonogiri
Ketinggian : 291 m dari permukaan air laut

Batas wilayah :
- Sebelah utara : Kecamatan Tirtomoyo dan Baturetno
- Sebelah barat : Kecamatan Baturetno dan Giriwoyo
- Sebelah timur : Kecamatan Tirtomoyo dan Karangtengah
- Sebelah selatan : Kecamatan Giriwoyo dan Karangtengah

Profil Wilayah Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri

Pasar Bung Karno Baturetno

Luas Wilayah                     : 8.910,39 ha.
Wilayah administrasi         : 13 Desa, 122 Dusun, 134RW, 334 RT.
Jarak                                   : 42 Km di sebelah selatan Kota Wonogiri
Ketinggian                         :  154 m diatas permukaan laut (dpl).
Batas wilayah        :
  • Sebelah utara        : Kecamatan Nguntoronadi
  • Sebelah timur       : Kecamatan Batuwarno
  • Sebelah selatan     : Kecamatan Giriwoyo
  • Sebelah barat        : Genangan Waduk Serbaguna Wonogiri

Senin, 18 Februari 2013

Obyek Wisata Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri kaya akan potensi obyek wisata alam, mulai dari panorama alam pantai yang sangat indah, kawasan hutan lindung yang sejuk dan menyegarkan, pemandangan indah Waduk Serba Guna Gajahmungkur Wonogiri, hingga goa-goa kawasan karst yang membentang luas di wilayah Wonogiri bagian barat hingga selatan.

Berbagai tempat potensial untuk wisata ini belum semuanya dikelola secara maksimal. Dibutuhkan sebuah kerjasama yang baik, sinergis dan berkelanjutan dari semua pihak agar potensi ini berkembang menjadi obyek wisata andalan.

Berikut adalah beberapa Obyek Wisata andalan yang ada di Kabupaten Wonogiri :

1) Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Terletak sekitar 7 km di sebelah selatan Kota Wonogiri. Tempat wisata ini menyajikan perpaduan wisata air, permainan anak, dan pergelaran budaya tradisional dan musik.

Keindahan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Gelar Seni Budaya Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri dikenal memiliki akar kebudayaan yang kuat, hal ini dibuktikan masih banyaknya tradisi Jawa yang masih dijalankan oleh sebagian masyarakatnya. Berbagai kegiatan yang masih memegang teguh tradisi budaya warisan para leluhur ini patut dilestarikan, sekaligus menjaga eksistensi jati diri sebagai bangsa Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Wonogiri melihat kegiatan masyarakat semacam ini sebagai potensi wisata budaya yang layak untuk dikembangkan, untuk menambah khasanah budaya dan daya tarik wisatawan untuk berkunjung di Kabupaten Wonogiri.

Potensi Bidang Pertambangan Kabupaten Wonogiri


Melihat kondisi geologinya, Kabupaten Wonogiri banyak memiliki potensi di bidang pertambangan terutama bahan galian non logam (golongan C) yaitu batu gamping, kalsit, batuan andesit, tras, pasir kuarsa, pasir batu, batu bentonit, lempung atau tanah liat, damar, kaolin, fosfat, oker, dan batu setengah permata.

Bahan galian batu gamping banyak terdapat di wilayah Kabupaten Wonogiri bagian selatan dan barat. Sumberdayanya diperkirakan sekitar 3.599 juta m3 dengan luas sebaran mencapai 4.130 ha.
Potensi batu gamping yang begitu besar ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, Pemerintah kabupaten Wonogiri terus membuka peluang kepada para investor besar untuk mendirikan industri semen di Wonogiri. Potensi bahan baku untuk industri semen diperkirakan mencapai 100 tahun.

Batuan andesit terdapat di sebelah barat dan timur wilayah Kabupaten Wonogiri, terutama di Desa Keloran, Kepatihan, dan Pare Kecamatan Selogiri yang jumlah cadangannya mencapai sekitar 205.865.625 m3. Sedangkan yang terdapat di Kecamatan Ngadirojo, Jatiroto, Manyaran, dan Giriwoyo sumberdayanya mencapai 1.379.3000.000 m3.

Bahan galian kalsit banyak terdapat di Kecamatan Eromoko, Giriwoyo, Pracimantoro, dan Giritontro. Kalsit biasa digunakan untuk bahan pemutih, industri kaca, pakan ternak, dan bahan dasar cat.
Tanah liat atau lempung yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan batu bata, genteng, dan gerabah, diperkirakan memiliki luas sebaran 18.392 ha.

Usaha industri batu bata, genteng, dan gerabah, terdapat hampit di tiap Kecamatan, utamanya di Kecamatan Tirtomoyo, Kismantoro, Batuwarno.
Batu setengah permata yang terdapat di Kabupaten Wonogiri adalah jenis kalsedon, onyx, fosil kayu, agate, jasper, dan ametis. Bahan ini digunakan sebagai bahan baku perhiasan cincin, kalung, serta aneka kerajinan. Batu setengah permata banyak terdapat di Kecamatan Giriwoyo dan Karangtengah dengan luas sebaran kurang lebih 3 ha dan memiliki sumberdaya lebih kurang 1.800 m3.

Sedangkan bahan galian logam atau golongan B yang terdapat di Kabupaten Wonogiri antara lain emas, tembaga, mangan dan galena. Pertambangan jenis ini masih dikelola secara tradisional, dan baru satu perusahaan yang mendirikan pabrik pengolahan bahan galena yaitu di Kecamatan Tirtomoyo.

Bahan galian logam emas terdapat di Desa Jendi dan Keloran Kecamatan Selogiri dengan sebaran seluas 100 ha. Sumberdayanya diperkirakan sebesar 20.000 ton bijih emas. Selain itu juga terdapat di Desa Boto Kecamatan Jatiroto.

Bahan galian logam tembaga terdapat di Kecamatan Tirtomoyo dan Jatisrono. Tambang tembaga yang beroperasi sekarang ini pernah diusahakan pada saat pendudukan Belanda dan Jepang. Sedangkan logam mangan terdapat di Kecamatan Eromoko. Terakhir adalah bahan galian Galena atau timbal sulfida terdapat di Kecamatan Purwantoro.

Potensi Bidang Industri dan Perdagangan Kabupaten Wonogiri

Industri yang terdapat di Kabupaten Wonogiri sebagian besar masih merupakan usaha kecil dan menengah. Keberadaan industri kecil menengah memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun perekonomian masyarakat. Mulai tahun 2010, dengan slogan “Wonogiri Pro Investasi” segenap elemen Kabupaten Wonogiri bertekad menjadikan wilayah Wonogiri semakin terbuka bagi siapapun yang ingin berinvestasi menanamkan modal untuk pembangunan. Hal ini dikuatkan dengan terbitnya Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang Penanaman Modal di Kabupaten Wonogiri. 
Kemudahan dalam prosedur pendirian perusahaan dengan penerapan kebijakan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi secara Elektronik (SPIPISE).
Data yang ada menunjukkan bahwa jumlah industri/ perusahaan kecil, menengah dan besar yang telah melaporkan keberadaannya tahun 2010 telah mencapai 504 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja mencapai 11.884 orang.
Dilihat dari nilai perdagangan ekspor barang non migas pada tahun 2010 jumlahnya mencapai Rp. 110,6 milyar pertahun. Komoditi ekspor ini meliputi jamu tradisional, janggelan, gaplek (singkong kering), mebel, filet dan nila, rotan, produk kerajinan, dan batu mozaik.

Potensi Bidang Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Wonogiri

Berbagai program dan kebijakan terkait dengan pengembangan sektor Peternakan dan Perikanan terus dilakukan dengan mengacu  kebijakan dari Pemerintah pusat. Arah kebijakan pembangunan sektor ini ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dan meletakkan pondasi dasar yang kokoh bagi pembangunan ekonomi.

Bidang Peternakan
Di bidang peternakan, Kabupaten Wonogiri merupakan penghasil sapi yang cukup besar dalam hal populasi hewan ternak terutama sapi di Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa sektor peternakan sangat potensial untuk dikembangkan lebih baik lagi. Usaha peternakan yang terdapat di Kabupaten Wonogiri antara lain ayam petelur, ayam pedaging, itik, kambing, dan kerbau.

Usaha peternakan sapi ini mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah dengan melakukan berbagai usaha pengembangan, antara lain dengan pembuatan Pos Inseminasi Buatan (IB). Program ini bertujuan untuk meningkatkan angka kelahiran bayi sapi sehingga meningkatkan populasinya. Prestasi yang dicapai Kabupaten Wonogiri yaitu peringkat pertama dalam program pelaksanaan IB se-Jawa Tengah.
Disamping kegiatan tersebut ada upaya lain yang ditempuh antara lain program peningkatan Hijauan Makanan Ternak dan perbaikan manajemen pengelolaan usaha peternakan dengan sektor swasta.

Bidang Perikanan

Pembangunan sektor Perikanan dikembangkan dengan dukungan kondisi dan potensi wilayah Kabupaten Wonogiri yang ada, utamanya perairan Waduk Gajah Mungkur dan perikanan laut di Kecamatan Paranggupito. Potensi budidaya perikanan dan perikanan tangkap masih sangat terbuka lebar.
Budidaya perikanan di Waduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri menggunakan sistem Karamba Jaring Apung (KJA) dengan komoditas unggulan jenis ikan nila, usaha perkolaman dengan jenis ikan lele yang tersebar di 15 kecamatan dan usaha perikanan tangkap baik di air tawar maupun di laut.
Usaha Karamba Jaring Apung berdasarkan data terakhir, pemasaran produksinya berupa filet dan ikan nila sudah diekspor ke negara Amerika dengan nilai penjualan lebih dari Rp. 63 milyar. Sedangkan hasil perikanan tangkap komoditas antara lain ikan jenis tawes, nila, sogo, jambal/ patin, karper dan betutu. Untuk penangkapan di wilayah Kecamatan Paranggupito yaitu di kawasan Samudera Indonesia, komoditasnya adalah lobster dan ikan panjul.
Untuk pemasaran hasil perikanan tangkap ini, Pemerintah Daerah sudah membangun Tempat Pelelangan Ikan yang tersebar di beberapa Kecamatan.

Potensi Pertanian Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri mempunyai potensi di bidang pertanian yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan. Luas areal pertanian di Wonogiri mencapai 98.082 ha atau 53.82% dari luas wilayah secara keseluruhan. Sektor pertanian telah di dukung oleh sarana irigasi sebanyak 3.970 unit dengan panjang 1.560 km, sedangkan jumlah kelompok tani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebanyak 291 kelompok.

Berikut adalah komoditas pertanian dan perkebunan yang potensial untuk dikembangkan :

Padi (Oryza sativa)
Padi menghasilkan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Tanaman dengan kandungan karbohidrat yang tinggi saat ini belum bisa tergantikan dengan bahan makanan lain. Di Kabupaten Wonogiri, tanaman padi sawah banyak dihasilkan oleh petani di wilayah Kecamatan Giriwoyo, Tirtomoyo, Baturetno, Eromoko, Selogiri, Ngadirojo, Sidoharjo, Purwantoro, Slogohimo, Jatisrono, dan Girimarto. Dengan tingkat produksi per tahun mencapai 2,9 juta kwintal. Sedang tanaman padi gogo banyak dihasilkan dari petani di wilayah Kecamatan Pracimantoro, Giriwoyo, Giritontro, dan Paranggupito. Tingkat produksi mencapai 586 ribu kwintal per tahun dan mengalami surplus sekitar 91 ribu ton pada tahun 2010.

Singkong/ Ubi Kayu (Manihot utilissima)
Tanaman ubi kayu (singkong) bagi sebagian besar rakyat Kabupaten Wonogiri merupakan tanaman utama selain padi. Pantas jika Wonogiri dikenal sebagai sebutan Kota Gaplek (singkong kering) mengingat hasil produksi singkong ini begitu besar potensinya. Tanaman ubi kayu banyak dihasilkan oleh petani diwilayah Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Batuwarno, Karangtengah, Tirtomoyo, Nguntoronadi, Eromoko, Wuryantoro, Manyaran, Wonogiri, Sidoharjo, Jatiroto, Purwantoro, Girimarto dan Ngadirojo. Dengan tingkat produksi singkong/ ubi kayu mencapai 12 juta kwintal/ tahun.
Melihat prospek tanaman singkong dimasa mendatang semakin cerah, Pemerintah Kabupaten Wonogiri memberi prioritas untuk pengembangannya. Kebijakan yang diambil adalah melakukan pemberdayaan petani singkong dengan bantuan bibit unggul serta pendampingan pola tanam.
Diharapkan langkah ini akan meningkatkan produksi singkong dari 16 ton/ha menjadi 90-100 ton/ha. Berdasarkan penelitian, kandungan pati ketela pohon yang dihasilkan dari Kabupaten Wonogiri cukup tinggi yaitu mencapai 35% dengan tingkat kekeringan 14%. Dengan demikian tanaman ubi kayu memang layak dikembangkan sebagai salah satu solusi pengentasan rakyat Wonogiri dari kemiskinan.

Jagung (Zea mays)
Tanaman jagung merupakan tanaman komoditas yang mempunyai peluang cerah untuk dikembangkan di masa mendatang. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga memiliki zat-zat penting sebagai bahan pangan pengganti setelah beras. Variasi produk olahan dari tanaman jagung juga cukup beragam mulai makanan ringan, makanan mie instan, sampai produk makanan untuk peternakan sehingga menjadikan tanaman jagung mempunyai nilai ekonomis tersendiri. Luas areal lahan jagung di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2010 tercatat + 66.742 ha dengan produksi mencapai 3,8 juta kwintal/ tahun jagung kering giling.
Wilayah yang merupakan penghasil jagung terbesar di Kabupaten Wonogiri adalah Kecamatan Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Batuwarno, Karangtengah, Tirtomoyo, Baturetno,  Eromoko, Wuryantoro, Manyaran. Begitu besar produksi jagung di Kabupaten Wonogiri, membuka peluang pembangunan pabrik pengolahan makanan ternak dan makanan olahan dari jagung masih sangat terbuka.

Kedelai (Glycenemax (I) Marril)
Tanaman kedelai merupakan tanaman yang mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan. Selain sebagai sumber protein nabati yang baik, kedelai merupakan sumber bahan pangan lauk pauk yang sangat akrab bagi sebagian besar masyarakat Wonogiri yaitu untuk pembuatan tahu dan tempe.
Luas areal tanaman kedelai di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2010 tercatat mencapai lebih dari 27.439 ha dengan tingkat produksi 342.750 kwintal/tahun. Tanaman kedelai banyak dibudidayakan oleh petani di kecmatan Pracimantoro, Giriwoyo, Baturetno, Eromoko, Wuryantoro, dan Manyaran.

Kacang Tanah (Arachis Hypogaea)
Kacang tanah menjadi komoditas tanaman yang banyak dikembangkan sebagai tanaman tumpang sari bersama tanaman lain seperti tanaman jagung. Areal tanaman kacang tanah pada tahun 2010 seluas 44.021 ha dengan tingkat produksi bisa mencapai 12, 44 kwintal/ha atau 547.677 kwintal/tahun.
Kacang tanah dibudidayakan oleh petani di wilayah kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Giriwoyo, Batuwarno, Karangtengah, Tirtomoyo, Wuryantoro, Manyaran, Wonogiri, Ngadirojo, dan Sidoharjo.

Mete ( Annarcadium Occiantalel)
Mete merupakan salah satu ikon makanan dari Kabupaten Wonogiri. Bahkan komoditas mete menyumbang 1,84% dari total produksi sektor pertanian di Kabupaten Wonogiri. Kawasan pengembangan adalah di wilayah kecamatan Jatisrono, Ngadirojo, Sidoharjo, Girimarto, Jatipurno, Jatiroto, dan Slogohimo.
Luas areal tanaman mete yang masih produktif pada tahun 2010 kurang lebih 12.903 ha dengan tingkat produksi rata-rata 563 kg/ha, sedangkan produksi totalnya mencapai 7.145 ton / tahun.
Selain dimanfaatkan bijinya, kulit mete juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan suku cadang kendaraan bermotor yaitu untuk bahan kampas rem.

Cengkeh (Eugene aromatika)
Cengkeh merupakan tanaman rempah-rempah yang terkenal sejak jaman penjajahan. Aneka kegunaan dari tanaman cengkeh inilah yang membuat tanaman jenis banyak dibudidayakan di berbagai wilayah di Indonesia. Kabupaten Wonogiri sendiri juga terdapat komoditas tamanan cengkeh terutama dari wilayah Kecamatan Karangtengah, Slogohimo, Jatipurno, Tirtomoyo, Kismantoro, Purwantoro, Bulukerto dan Girimarto.
Luas areal tanaman cengkeh pada tahun 2010 kurang lebih 4.648 ha dengan tingkat produksi rata-rata 285 kg/ha. Dengan berbagai pola intensifikasi diharapkan dapat terjadi peningkatan produksi tanaman cengkeh dimasa mendatang.

Janggelan/ Cincau (Mesona Palustris)

Janggelan atau juga disebut dengan cincau hitam merupakan tanaman yang dapat diolah menjadi bahan pembuatan kolang-kaling. Bahan makanan ini sebagai tambahan pembuatan minuman yang bermanfaat sebagai penambah nafsu makan, penurun panas, penguat lambung, penurun tekanan darah, pencegah diare, dan juga untuk penetralisir keracunan makanan. Tanaman janggelan banyak dibudidayakan di wilayah Kecamatan Karangtengah, Tirtomoyo, Bulukerto, dan Kismantoro.
Luas areal tanam pada tahun 2010 mencapai kurang lebih 1.348 ha dengan tingkat produksi janggelan kering mencapai 5.323  ton/ tahun. Hasil pemasaran tanaman ini ke Kota Besar seperti Jakarta, Semarang, Bandung dan untuk keperluan ekspor terutama ke china dan hongkong.

Potensi Perkebunan lainnya
Selain komoditas perkebunan diatas, masih banyak lagi potensi lain yang ada di Kabupaten Wonogiri. Hanya tingkat budidaya dan produksi belum maksimal. Aneka potensi perkebunan lainnya antara lain adalah perkebunan tanaman buah seperti mangga, rambutan dan durian, juga aneka tanaman empon-empon dan cabe jamu sebagai bahan pembuat obat herbal (jamu).
Berbagai potensi ini apabila dikembangkan dengan baik akan menjadi salah satu upaya meningkatkan perekonomian masyarakat terutama dari sektor pertanian dan perkebunan.

Profil Perusahaan Daerah di Kabupaten Wonogiri

Sebagai bentuk usaha dalam menghimpun dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan, Pemerintah Kabupaten Wonogiri mendirikan Perusahaan Daerah yang berjumlah 7 (tujuh) unit yang bergerak dalam berbagai bidang baik perbankan, jasa maupun produksi.
Berikut adalah profil singkat masing-masing Perusahaan Daerah (Perusda/ PD) Kabupaten Wonogiri :

1)    PD. BPR BKK WONOGIRI
Perusda ini bergerak dalam bidang jasa keuangan atau perbankan. Saham perusda dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Dengan motto “Meraih Sukses Bersama, Bersama Meraih Sukses”, membawa keberhasilan sehingga pada akhir bulan Mei 2012, asset yang dimiliki sudah mencapai Rp. 170,74 Milyar. Pada tahun ini juga sudah menerapkan sistem perbankan online sehingga mampu memberikan pelayanan kepada nasabah saat melakukan transaksi antar kantor cabang 12 unit, 3 kantor kas, serta pos pelayanan nasabah.
Kantor cabang sebanyak 11 unit, yaitu di Ngadirojo, Tirtomoyo, Girimarto, Jatipurno, Jatiroto, Slogohimo, Purwantoro, Baturetno, Batuwarno, Giriwoyo, dan Giritontro. Kantor Kas di Wonoboyo, Karangtengah dan Puhpelem, serta satu pos pelayanan nasabah di Paranggupito. Produk andalan PD. BPR BKK Wonogiri adalah Tamades, Tabungan Sicipta, Tawa, Deposito serta fasilitas kredit.

2)    PD. BKK EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI
Perusahaan daerah yang terbentuk paling akhir ini bergerak dalam bidang usaha jasa keuangan atau perbankan dengan saham kepemilikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
PD. BKK Eromoko merupakan hasil merger dari 9 PD. BKK yang ada di Kabupaten Wonogiri dengan dasar Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 5389/88/2009.
Prestasi dan keberhasilan telah diraih dengan diterimanya berbagai penghargaan antara lain PD. BKK Berprestasi di Jawa Tengah Tahun 2010, Indonesian Man dan Women Carier of The Year 2011, dan The Most Banking in Service Exellent of The Year 2012.
Dengan motto “Rahasia Sukses Meraih Keinginan Anda“ pada akhir tahun 2011 telah berhasil memperoleh jumlah asset perusahaan sebesar Rp. 80,335 milyar.
Kantor cabang PD. BKK Eromoko sebagai berikut: Puloharjo, Pracimantoro, Wuryantoro, Manyaran, Selogiri, Sidoharjo, Jatisrono, Bulukerto, Kismantoro, dan Nguntoronadi. Produk yang ditawarkan Tamades, Sipajar, Tawa, Tamades Berjangka, dan pemberian kredit.

3)    PD. BPR GIRI SUKADANA KABUPATEN WONOGIRI
Perusda ini merupakan satu-satunya badan usaha jasa keuangan atau perbankan yang kepemilikan sahamnya 100% oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri, dengan dasar pendirian Perda No. 6 Tahun 2008. Dengan visi “Menjadi BPR yang Kuat, Kompetitif, dan Produktif” menjadikan PD. BPR Giri Sukadana telah berkembang dengan capaian asset pada akhir bulan Mei 2012 menjadi Rp. 23 Milyar. Berkat  dukungan segenap SDM dari jajaran manajemen, badan usaha ini telah menunjukkan perkembangan yang sangat berarti dan mampu memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonogiri.
PD. BPR Giri Sukadana selain berkantor di Wonogiri Kota, telah memiliki kantor cabang di Kecamatan Baturetno. Produk yang ditawarkan adalah tabungan Suka Sejahtera, SiGatra, Deposito Sukadana, dan fasilitas kredit.

4)    PD. JASA MEDIKA GIRI HUSADA KABUPATEN WONOGIRI
Perusda ini bergerak dalam bidang jasa medis berupa penyediaan dan pelayanan obat-obatan (apotik) bagi masyarakat. Didirikan dengan dasar Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri yang terakhir adalah Perda Nomor 5 Tahun 2004. Badan usaha milik Pemkab Wonogiri ini sudah mengalami pasang surut usaha yang dimulai dari tahun 1969.
Visi perusahaan adalah “Terwujudnya Perusahaan Daerah Jasa Medika Giri Husada Kabupaten Wonogiri yang profesional bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta prima dalam pelayanan”.  Dengan visi ini, apotik Giri Husada telah berhasil mendirikan 3 cabang unit usaha yaitu di Jatisrono, Purwantoro dan Pracimantoro.

5)    PD. AIR MINUM GIRI TIRTA SARI KABUPATEN WONOGIRI
Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Sari melayani penyediaan air minum bagi masyarakat Wonogiri. Kondisi geografis Kabupaten Wonogiri yang sebagian berupa kawasan karst, menjadikan perusda ini berperan sangat strategis. Keberadaan Waduk Gajah Mungkur berpotensi menjadi sumber air baku yang melimpah, tidak hanya bagi masyarakat Wonogiri akan tetapi dapat mencakup kebutuhan air bersih se-Solo Raya.
    PDAM Giri Tirta Sari sampai tahun 2012 telah operasional pada 16 unit kerja dengan cakupan wilayah pelayanan di 17 Kecamatan. Kapasitas produksi air bersih pada tahun 2011 sudah mencapai 6.832.593 m3 yang melayani Sambungan Rumah Tangga sebanyak 23.669 unit. Perusda ini juga menjalin kerjasama dengan perusahaan lain untuk lebih mengembangkan perusahaan ke arah lebih baik.

6)    PD. PERCETAKAN GIRI TUNGGAL
Perusahaan Milik Pemerintah Kabupaten Wonogiri ini bergerak dalam bidang usaha percetakan modern dengan sistem digital. Didirikan semenjak tahun 1968, dengan awal usaha untuk memenuhi kebutuhan cetakan berkas perkantoran Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Seiring perkembangan perusahaan, PD. Giri Tunggal mulai mengembangkan usaha dengan melayani jasa cetak bervariasi, seperti kalender, blangko, digital printing, stiker, booklet, penjilidan, papperbag, sablon, spanduk MMT, dan undangan pernikahan.
Sampai dengan tahun 2012, total aset yang dimiliki telah mencapai Rp. 1,2 Milyar dan kedepan diharapkan dapat menyumbangkan PAD bagi Kabupaten Wonogiri.

7)    PD. PERBENGKELAN SURYA KABUPATEN WONOGIRI
Perusda Perbengkelan Surya Kabupaten Wonogiri bergerak dalam bidang jasa service kendaraan bermotor dan penyediaan sukucadang. BUMD ini diujicobakan pada tanggal 31 Desember 2002 dengan dasar Keputusan Bupati Wonogiri Nomor 616 Tahun 2002.
Setelah itu, ditetapkan dengan Perda Nomor 04 Tahun 2004. Bengkel ini berperan penting dalam mendukung kelancaran mobilitas aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan, melalui perawatan kendaraan operasional dinas. Selain itu, juga melayani konsumen dari masyarakat umum, mulai dari cuci mobil/ motor, service ringan hingga berat, aksesoris mobil, AC Mobil, dan penyediaan suku cadang lengkap.
Dengan motto perusahaan “Bukan Bengkel Biasa” telah menjadi suatu semangat segenap karyawan untuk lebih profesional, sehingga berdasarkan laporan kinerja perusahaan terakhir pada tahun 2012, aset yang dimiliki perusda bengkel Surya mencapai Rp. 1,2 Milyar.
Bengkel Surya kini telah mampu memberikan pelayanan untuk berbagai macam maintenance kendaraan bermotor meliputi: tune up, overhoul, understeel, balancing, spooring, ganti olie, service AC mobil, cuci mobil/ motor, dan service mobil/ motor.

Jumat, 15 Februari 2013

BENTUK DAN SUSUNAN ORGANISASI SERTA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2009


Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan suatu pemerintah daerah yang sesuai dengan semangat otonomi daerah yang luas dan bertanggungjawab serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Wonogiri bersama Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Wonogiri membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri yang mengatur bentuk dan susunan Organisasi Perangkat Daerah serta Lembaga Teknis Daerah secara lebih professional, efektif dan efisien sebagai upaya pendukung  peningkatan pelayanan publik.
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ini mem-perhatikan aspek-aspek hubungan antar organisasi/ lembaga teknis pemerintah daerah, potensi, sumber daya alam dan manusia, serta penyesuaian dengan perkembangan daerah.

Dasar hukum yang mengatur bentuk dan sistem kerja Organisasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri. Perda ini dibuat dengan pertimbangan semakin meningkatnya beban tugas serta kinerja satuan organisasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan tantangan daerah kedepan yang sangat membutuhkan perhatian optimal serta untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kepala Daerah dalam mewujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat Wonogiri.   

Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 - 2015

Bupati Wonogiri Danar Rahmanto Bersama Wakil Bupati Wonogiri Yuli Handoko Saat Melakukan Kunjungan Ke Wilayah

Berdasarkan Peraturan Bupati Wonogiri No 15 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 – 2015, Visi Kabupaten Wonogiri adalah : “TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN WONOGIRI YANG KREDIBEL DAN EFEKTIF DEMI TERCIPTANYA KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS DAN BERAKHLAK MULIA, BEBAS DARI KEMISKINAN”.

SEMBOYAN KERJA WONOGIRI SUKSES

Pendopo Kabupaten Wonogiri
Semboyan/ motto kerja Kabupaten Wonogiri adalah “Wonogiri Sukses”. Semboyan ini mulai digunakan sejak tahun 1986 pada masa kepemimpinan Drs. Oemarsono sebagai Bupati Wonogiri. Dasar hukum semboyan kerja Wonogiri Sukses adalah Keputusan Bupati Wonogiri Nomor : 42 (a)  tanggal 1 Maret 1986 tentang Semboyan Kerja Kabupaten Daerah Tingkat II Wonogiri.

Arti Lambang Kabupaten Wonogiri

logo kabupaten wonogiri
Logo Kabupaten Wonogiri
     
Bentuk, Isi, Warna dan Arti Lambang Wonogiri

Berbentuk perisai berwarna kuning emas bertepi hitam, sebagai penonjolan sifat pengayoman dan kebesaran daerah. Lambang Daerah berisi lukisan segilima sama sisi berwarna merah di sebelah kanan dan putih disebelah kiri dengan tepi hitam, sebagai manifestasi daripada Pancasila, Sang Saka, kesetiaan terhadap UUD 1945 dan falsafat hidup bangsa Indonesia yang abadi.

Kamis, 14 Februari 2013

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Kabupaten Wonogiri memiliki sebuah ikon yang sangat terkenal yaitu Bendungan Serbaguna Wonogiri atau dikenal sebagai Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Bendungan ini merupakan waduk terbesar se-Indonesia yang dibangun dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir (Flood Control) Sungai Bengawan Solo.


                                                  Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Waduk Gajah Mungkur dibangun dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1981 berlokasi 7 Km arah selatan Kota Wonogiri tepat dibagian hilir pertemuan kali Keduang. Luas daerah genangan lebih dari 8.800 ha dan luas daerah yang dibebaskan 90 km2 yang terdiri dari 51 desa di 7 Kecamatan. Pengerjaan pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan secara swakelola dengan bantuan konsultan dari Nippon Koei Co, Ltd Jepang.


Pada saat pembebasan daerah genangan ini mengorbankan 12.525 kepala keluarga (KK) terdiri dari + 68.750 jiwa yang secara sukarela melakukan Program Bedhol Desa dengan bertransmigrasi ke berbagai daerah antara lain :
  • Sitiung (Propinsi Sumatera Barat)
  • Jujuhan, Rimbo Bujang, Alai ilir, Pemenang (Propinsi Jambi)
  • Air Lais, Sebelat, Ketahun, Ipuh (Propinsi Bengkulu)
  • Panggang, Baturaja (Propinsi Sumatera Selatan)


Dari segi infrastruktur banyak yang harus dilakukan penataan ulang diantaranya adalah relokasi jalan yang dahulu menghubungkan Wonogiri-Wuryantoro, Wuryantoro-Eromoko, Eromoko-Baturetno, dan Baturetno-Tirtomoyo. Panjang keseluruhan jalan yang direlokasi mencapai 43,4 Km, terdiri dari 34,4 km jalan baru dan 9 km perbaikan jalan lama. Dibangun pula jembatan baru sebanyak 16 buah dengan total panjang 786 m. Jaringan telephon yang tergenang diganti dengan jaringan baru antara Wonogiri-Semanding sepanjang 35 km dan Wonogiri-Wuryantoro sepanjang 9 km.

Kondisi secara umum Waduk Gajah Mungkur adalah sebagai berikut :
  • Luas daerah tangkapan air seluas kurang lebih 1.350 km2
  • Waduk Gajah Mungkur memiliki 6 (enam) Daerah Aliran Sungai / DAS seluas 1.260 km2 yaitu Sub DAS Keduang, Tirtomoyo, Temon, Bengawan Solo Hulu, Alang, Ngunggahan;
  • 74 % daerah tangkapan air masuk wilayah Kabupaten Wonogiri
  • Daerah pasang surut seluas kurang lebih 6.000 Ha, dan yang digunakan oleh masyarakat untuk  budidaya pertanian seluas kurang lebih 804 Ha;
  • Luas daerah sabuk hijau atau Green Belt kurang lebih  996 Ha;

Berbagai manfaat yang diperoleh dari Pembangunan Waduk Gajah Mungkur antara lain :
  • Pengendalian banjir (flood control) sungai Bengawan Solo, dari 4000 m3/detik menjadi 400 m3/detik, sesuai kapasitas maksimum alur sungai di hilir bendungan;
  • Penyediaan air irigasi untuk kurang lebih 23.600 ha di daerah Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen.
  • Penyediaan tenaga listrik untuk daerah Kabupaten Wonogiri dengan kapasitas maksimum 12,4 MW;
  • Obyek pariwisata disekeliling Waduk Gajah Mungkur. Obyek wisata yang paling terkenal adalah Obyek Wisata Sendang Asri Wonogiri yang menyediakan berbagai fasilitas sarana rekreasi;
  • Budidaya perikanan air tawar, terutama untuk budidaya Karamba Jala Apung ikan nila.


Seiring dengan perkembangan kondisi alam yang sangat dinamis, Waduk Gajah Mungkur saat ini mengalami keadaan yang sangat memprihatinkan. Umur pakai waduk direncanakan selama 100 tahun, akan tetapi berdasarkan perkembangan terakhir, umur pakai waduk diperkirakan hanya tinggal 10-15 tahun lagi.




Hal ini disebabkan oleh laju sedimentasi yang sangat tinggi terutama dari 6 Sub Daerah Aliran Sungai yang menyebabkan semakin kecilnya daya tampung air. Berdasarkan studi JICA pada tahun 2005 menyimpulkan bahwa jumlah sedimentasi yang masuk ke area perairan waduk bisa mencapai 3,5 juta m3/tahun. Sub DAS Keduang merupakan penyumbang terbesar terjadinya sedimentasi yang mempercepat pendangkalan waduk. Wilayah Sub DAS Keduang sendiri cukup luas meliputi 83 Desa/ Kelurahan yang tersebar di 9 Kecamatan. Dengan semakin dangkalnya waduk dikhawatirkan tidak akan sanggup lagi menampung air penyebab banjir terutama bagi daerah hilir sungai Bengawan Solo. 

Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk menyelamatkan waduk Gajah Mungkur. Pada tahun 2012, telah dimulai pembangunan pintu pelimpasan air waduk/ spillway baru. Pembangunan ini bertujuan untuk mengurangi penumpukan sedimentasi yang akan menutupi saluran intake pintu utama air waduk. Hal ini juga untuk melindungi turbin penggerak pembangkit tenaga listrik (PLTA). Untuk mengurangi laju sedimentasi telah dilakukan pembangunan cekdam di aliran sungai Keduang dan direncanakan pula pembangunan closure dike/ penahan sedimentasi di tengah Waduk Gajah Mungkur.

Artikel lainnya :
Sejarah Pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
Foto Sejarah Peresmian Waduk Gajah Mungkur Wonogiri


Sejarah Singkat Kabupaten Wonogiri

Prasasti Nglaroh Selogiri 

Sejarah terbentuknya Kabupaten Wonogiri tidak bisa terlepas dari perjalanan hidup dan perjuangan Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa. Asal kata Wonogiri sendiri berasal dari bahasa Jawa wana (alas/hutan/sawah) dan giri (gunung/ pegunungan). Nama ini sangat tepat menggambarkan kondisi wilayah Kabupaten Wonogiri yang memang sebagian besar berupa sawah, hutan dan gunung. 

Sekilas Tentang Kabupaten Wonogiri

1) Keadaan Alam Kabupaten Wonogiri




Kondisi Geografi

Kabupaten Wonogiri terletak pada 7º 32’ – 8º 15’ Lintang selatan dan Garis Bujur 110º 41’ – 111º 18’ Bujur Timur. Posisi Kabupaten Wonogiri sangat strategis karena terletak di ujung selatan Propinsi Jawa Tengah dan diapit oleh Propinsi Jawa Timur dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Kabupaten Wonogiri adalah 182.236,02 ha. Secara administratif terbagi menjadi 25 Kecamatan, 43 Kelurahan dan 251 Desa.