Geo Park atau Taman
Bumi Gunung Sewu merupakan kawasan karst seluas 1.802 km2 yang terbentang
sepanjang 120 km dari Pantai Parangtritis Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Teluk
Pacitan Provinsi Jawa Timur. Kawasan ini berada di tiga wilayah kabupaten yaitu
Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Wonogiri
Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Geopark Gunung
Sewu juga telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia dalam konferensi Asia
Pasifik Geopark Global Network di Sanin, Kaigan, Jepang pada tanggal 19
September 2015.
Kawasan Geopark
Gunung Sewu memiliki bentang alam karst tropis yang sangat fenomenal terdiri
dari lebih 40 ribu bukit batu gamping dengan kekayaan flora, fauna, keindahan
alam, dan keunikan ragam budaya masyarakat lokal. Ribuan bukit batuan gamping
merupakan bukit kerucut (conical hills) dan bukit melengkung (sinusoid hills)
menghiasi hampir seluruh kawasan geopark Gunung Sewu.
Dibagian selatan
terutama pantai selatan memiliki topografi pundak berlereng curam yang
berbatasan langsung dengan samudera Hindia. Bagian utara dibatasi oleh pematang
pegunungan yang tersusun oleh gunung api, clastika asal gunung api, dan batuan
beku sisa-sisa kegiatan gunung api purba.
Keindahan dan
keunikan Geopark Gunung Sewu telah dikenal sejak lama bahkan telah gambarkan
dalam sebuah lukisan oleh seorang doktor dari Jerman Frans Wilheim Junghuhn
yang berkunjung di kawasan ini pada tahun 1851.
Sejarah Terbentuknya Geopark Gunung Sewu
Kawasan gunung sewu
merupakan kawasan batuan gamping yang terbentuk 15 hingga 2 juta tahun yang
lalu. Banyak dijumpainya fosil hewan
laut di kawasan Geopark Gunung Sewu, sehingga dapat disimpulkan bahwa kawasan
ini merupakan laut kedalaman kurang lebih 40 meter yang terangkat kepermukaan,
kemudian terbentuk morfologi seperti bukit, lembah, dan lekukan topografi yang
sangat unik. Proses pembentukan kawasan di Gunung Sewu dikendalikan oleh
struktur biologi, seperti patahan dan retakan yang memfasilitasi masuknya air
hujan ke dalam lapisan batu gamping yang lebih dalam.
Pengangkatan batuan
gamping ini ke atas permukaan air laut ini membuat batu gamping mengalami
proses pelarutan oleh air membentuk bentang alam karst. Dengan demikian
karstifikasi tidak hanya terjadi dipermukaan saja tetapi juga dibawah permukaan
tanah, sebelum akhirnya membentuk sistem pergoaan. Selain itu, pelarutan selama
ratusan tahun menghasilkan lorong-lorong goa dan berbagai hiasan atau ornamen
goa, seperti stalactit, stalagmit, coloumn dan sebagainya.
Kawasan Geopark
Gunung Sewu memiliki 33 situs kawasan warisan bumi yang terdiri dari 30 situs
geologi dan 3 situs non geologi. Gunung api purba formasi Nglanggeran, endapan
laut tua formasi Sambipitu Kabupaten Gunung Kidul, dan Goa Gong Kabupaten
Pacitan merupakan situs unggulan geologi. Disamping itu ada situs Lembah Kering
Purba Giritontro Kabupaten Wonogiri, kompleks goa di Kecamatan Pracimantoro, dan Pantai
Klayar Kabupaten Pacitan.
Karst Gunung Sewu
adalah tipe karst tropis yang bercirikan bukit-bukit setengah bola, dan
berlereng cembung, serupa yang terdapat di negara Jamaika, negara Filiphina dan
Dalmatia di negara Kroasia.
Dibawah permukaan tanah
kawasan Geopark Gunungsewu berkembang sistem goa, baik goa horisontal, goa
vertikal atau gabungan keduanya. Terdapat lebih dari 400 goa telah terpetakan,
dengan sebagian goa sudah dikelola masyarakat lokal dengan basis eko wisata.
Sistem goa vertikal
atau luweng juga banyak dijumpai di kawasan Geopark Gunungsewu. Luweng Grubug Kabupaten
Gunung Kidul sedalam lebih dari 90 meter dan Luweng Jaran Kabupaten Pacitan
sedalam lebih dari 20 km menjadi sistem pergoaan terdalam dan terpanjang di
pulau Jawa. Di dalam luweng ini banyak dijumpai sungai bawah tanah yang
mengalirkan air sepanjang musim. Sedangkan goa-goa ditebing pantai selatan banyak
menjadi habitat alami burung walet dan kelelawar.
Pemanfaatan Geo
Park Gunung Sewu
Dengan segala
keunikan, keindahan alam, dan keanekaragaman seni budaya masyarakatnya, kawasan Gunung Sewu memiliki potensi yang
luar biasa untuk dikembangkan. Pengembangan potensi Geo Park Gunung Sewu
bertujuan untuk melestarikan alam kawasan karst, sumber penelitian dan ilmu
pengetahuan, konservasi, disamping untuk mengembangkan sisi perekonomian
masyarakat yang hidup dikawasan Gunung Sewu.