Industri yang terdapat di Kabupaten Wonogiri sebagian besar masih merupakan usaha kecil dan menengah. Keberadaan industri kecil menengah memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun perekonomian masyarakat. Mulai tahun 2010, dengan slogan “Wonogiri Pro Investasi” segenap elemen Kabupaten Wonogiri bertekad menjadikan wilayah Wonogiri semakin terbuka bagi siapapun yang ingin berinvestasi menanamkan modal untuk pembangunan. Hal ini dikuatkan dengan terbitnya Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang Penanaman Modal di Kabupaten Wonogiri.
Kemudahan dalam prosedur pendirian perusahaan dengan penerapan kebijakan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi secara Elektronik (SPIPISE).
Data yang ada menunjukkan bahwa jumlah industri/ perusahaan kecil, menengah dan besar yang telah melaporkan keberadaannya tahun 2010 telah mencapai 504 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja mencapai 11.884 orang.
Dilihat dari nilai perdagangan ekspor barang non migas pada tahun 2010 jumlahnya mencapai Rp. 110,6 milyar pertahun. Komoditi ekspor ini meliputi jamu tradisional, janggelan, gaplek (singkong kering), mebel, filet dan nila, rotan, produk kerajinan, dan batu mozaik.
Kemudahan dalam prosedur pendirian perusahaan dengan penerapan kebijakan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi secara Elektronik (SPIPISE).
Data yang ada menunjukkan bahwa jumlah industri/ perusahaan kecil, menengah dan besar yang telah melaporkan keberadaannya tahun 2010 telah mencapai 504 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja mencapai 11.884 orang.
Dilihat dari nilai perdagangan ekspor barang non migas pada tahun 2010 jumlahnya mencapai Rp. 110,6 milyar pertahun. Komoditi ekspor ini meliputi jamu tradisional, janggelan, gaplek (singkong kering), mebel, filet dan nila, rotan, produk kerajinan, dan batu mozaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar