Minggu, 23 Oktober 2016

Tradisi Nasi Brekat Hajatan Di Kabupaten Wonogiri

Nasi Brekat Wonogiri
Brekat : Tradisi Nasi Oleh-Oleh Hajatan Di Kabupaten Wonogiri 

Keunikan Nasi Brekat Wonogiri


Begitu banyak tradisi atau adat istiadat yang berkaitan dengan hajatan yang masih dipertahankan eksistensinya hingga sekarang. Salah satunya adalah tradisi pemberian Brekat bagi para tamu undangan warga yang menyelenggarakan hajatan seperti pernikahan, khitanan dan lain sebagainya.
Tradisi Nasi Brekat sampai sekarang belum ada kajian tentang asal-usul dan kisah sejarahnya.  
Nasi Brekat ini sebagai buah tangan atau oleh-oleh dari tuan rumah kepada para tamu undangan yang hadir.  Nasi Brekat berupa menu makanan khas olahan Jawa berupa nasi putih lengkap dengan lauk pauk berupa daging sapi,  sayur lombok hijau,  kecambah, dan kadang ada srondeng kelapa.
Yang unik pada Nasi Brekat ini adalah cara penyajian yaitu dibungkus dengan daun jati dan daun pisang sehingga menimbulkan aroma yang sangat khas.

Tradisi Nasi Brekat masih dipertahankan masyarakat terutama di pedesaan Kabupaten Wonogiri. Untuk diwilayah perkotaan tradisi Nasi Brekat sudah mulai hilang dengan diganti dengan buah tangan  yang lebih praktis seperti roti, atau makanan lain.
Selain sebagai buah tangan,  tradisi Nasi Brekat merupakan satu simbol ikatan persaudaraan dan kekeluargaan masyarakat di Kabupaten Wonogiri. Dengan perkembangan jaman yang menyajikan semua hal serba praktis, lambat laun tradisi ini mulai hilang. Ditambah dengan munculnya agen-agen wedding  organizer yang tidak lagi memasukkan tradisi Nasi Brekat sebagai bagian acara hajatan.
Penasaran dengan Tradisi Nasi Brekat di Kabupaten Wonogiri? Jika ada sanak keluarga di Wonogiri punya hajatan, jangan lupa rame-rame neng Wonogiri!  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar