Senin, 27 Januari 2020

MAKNA TEMBANG GUNDUL - GUNDUL PACUL

Makna Tembang Gundul - Gundul Pacul 

Tembang Gundul-Gundul Pacul sangat akrab di telinga masyarakat jawa terutama anak-anak kalangan rakyat biasa. Dibalik syair yang sederhana ternyata menyimpan makna mendalam yang ditujukan bagi para pejabat atau penguasa.

Konon tembang ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga ratusan tahun yang lalu.

Gundul Gundul Pacul Cul Gembelengan 
Nyunggi - Nyunggi Wakul Kul Gembelengan
Wakul Ngglimpang Segane Dadi Sak Latar
Wakul Ngglimpang Segane Dadi Sak latar



Gundul Gundul Pacul Cul Gembelengan 
Gundul artinya kepala yang tanpa rambut/mahkota atau bermakna seseorang masih menjadi rakyat biasa belum  menjadi pemimpin. Pacul berarti cangkul, yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Jadi pacul adalah lambang dari kawula rendah, kebanyakan petani. Gembelengan artinya sombong atau bisa seenak sendiri.

Pacul diartikan pula "Papat Kang Ucul" sebagai kemuliaan seseorang  tergantung dari 4 (empat) hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya :
  1. Mata untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat/orang banyak.
  2. Telinga untuk mendengar nasehat.
  3. Hidung untuk mencium aroma kebaikan.
  4. Mulut untuk berkata adil.
Jika 4 (empat) hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya.

Gundul Pacul Cul Gembelengan bermakna bahwa jika seseorang masih rakyat biasa atau belum bermahkota (diartikan belum mengemban amanah) bukan seorang pemimpin ia dapat "gembelangan" atau berlaku sombong/seenak sendiri. Karena rakyat biasa adalah bebas tanpa harus menanggung amanah yang diembannya.


Nyunggi - Nyunggi Wakul Kul Gembelengan 
Nyunggi bermakna mengangkat barang dengan kepala. Wakul bermakna tempat nasi atau makanan.

Nyunggi - Nyunggi Wakul Kul Gembelengan bermakna jika seseorang telah "nyunggi wakul" atau di atas kepalanya ada wakul atau amanah atau menjadi seorang pemimpin maka jika ia gembelengan atau sombong dan seenak perutnya sendiri maka akan berakibat buruk.

Wakul Ngglimpang Segane Dadi Sak Latar 
Wakul berarti tempat makanan atau nasi. Ngglimpang artinya jatuh tersungkur. Dadi Sak Latar berarti menjadi satu halaman. Sehingga jika digabung Wakul Ngglimpang Dadi Sak Latar bermakna amanah dari rakyat sudah jatuh dan tidak bisa dipertanggungjawabkan maka akibatnya sumber kemakmuran bagi rakyat akan sia-sia (berantakan) tidak bisa termanfaatkan dengan baik.

Secara keseluruhan lagu Gundul-Gundul Pacul dapat dimaknai bahwa Jika seseorang masih menjadi rakyat biasa "gundul" dapat berlaku lebih bebas dan lepas tanpa di bebani apapun. Namun jika seseorang sudah diberikan amanah dan memegang sumber kemakmuran maka harus berhati-hati. Jika sudah diberi amanah masih tetap "gembelengan" maka "wakul ngglimpang dadi sak latar" atau sumber yang bisa memakmurkan rakyat akan menjadi berantakan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar