Minggu, 28 Oktober 2018

Budaya Jawa; Ajaran Pituduh Tentang Ketuhanan Dalam Masyarakat Jawa (Bagian 10)

Pituduh Ajaran Tentang Ketuhanan Bagi Masyarakat Jawa


Lanjutan PITUDUH
Ajaran tentang Ketuhanan Bagi Masyarakat Jawa

Titah alus dan titah kasat mata iku kabeh saka Pangeran, mula aja nyembah titah alus nanging aja ngina titah alus.
(Baik makhluk halus dan makhluk yang tampak, semuanya ciptaan Tuhan. Oleh karena itu jangan menyembah makhluk halus tetapi jangan pula menghinanya)


Ciptaan Tuhan itu meliputi semua makhluk, baik yang tidak tampak mata atau makhluk halus maupun makhluk yang terlihat mata manusia biasa. Oleh karena itu, janganlah manusia menjadikan makhluk halus itu sesembahan karena ia hanyalah sama-sama ciptaan Tuhan. Begitu juga sebaliknya, jangan pula menghina makhluk halus karena ia juga ciptaan Tuhan.

Samubarang kang katon iku kalebu titah kasat mata, dene liyane kalebu titah alus.
(Segala yang dapat dilihat merupakan ciptaan Tuhan yang tampak, sedang lainnya merupakan makhluk halus)

Makhluk ciptaan Tuhan selain yang tampak oleh mata ada juga yang tidak kasat mata. Makhluk yang tampak seperti biasa yang terlihat oleh manusia dalam keseharian. Sedangkan yang tidak kasat mata, memang benar adanya dan itu merupakan makhluk halus.

Pangeran iku menangake manungsa senajan kaya ngapa.
(Tuhan itu akan memenangkan manusia bagaimanapun juga)

Manusia harus yakin bahwa Tuhan akan memenangkan/ mengunggulkan manusia dibanding dengan makhluk lainnya. Meskipun makhluk lain itu punya kelebihan dibanding manusia. Akan tetapi sudah menjadi ketetapan Tuhan bahwa manusia merupakan makhluk paling utama.

Pangeran maringi kawruh marang manungsa bab anane titah alus mau
(Tuhan memberi pengetahuan kepada manusia tentang adanya makhluk halus itu)

Manusia diberi pengetahuan untuk mengetahui keberadaan semua makhluk termasuk makhluk yang tidak kasat mata. Memang tidak semua manusia yang mendapat anugerah bisa mengetahuinya. Oleh karena itu, manusia yang tidak mampu mengetahuinya janganlah meremehkan orang yang benar-benar mengetahui keberadaan makhluk halus.
  
Bersambung....
(Sumber : Buku Butir-Butir Budaya Jawa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar