Jumat, 03 Agustus 2018

Budaya Jawa; Ajaran Pituduh Tentang Ketuhanan Dalam Masyarakat Jawa (Bagian 6)

Pituduh Ajaran Tentang Ketuhanan Bagi Masyarakat Jawa 
Lanjutan PITUDUH
Ajaran Tentang Ketuhanan Masyarakat Jawa

Purwa madya wasana
(Alam purwa (permulaan), alam madya (tengah), alam purwa (akhir)

Kehidupan manusia terbagi menjadi 3 alam, yaitu alam purwa (permulaan) di dalam kandungan, alam madya (pertengahan) di dunia yang fana, serta alam purwa (akhir) di akhirat. Ketiga alam ini hendaknya menjadikan kita sadar bahwa hidup di dunia hanya sementara saja. Masih akan ada alam lain yang menanti setelah kita mengakhiri hidup di dunia. Yaitu menuju ke alam ‘kelanggenan’, alam tiada akhir di surga.

Budaya Jawa; Ajaran Pituduh Tentang Ketuhanan Dalam Masyarakat Jawa (Bagian 5)

Pituduh Ajaran Ketuhanan Masyarakat Jawa


Lanjutan PITUDUH
Ajaran Tentang Ketuhanan Masyarakat Jawa

Pangeran iku ora sare
(Tuhan Tidak Tidur/ Tuhan Maha Tahu Segalanya)
Jangkauan Tuhan pada makhluknya tidak terhingga. Apapun yang dikerjakan, baik dan buruk meskipun masih dalam hati berupa niat, Tuhan akan mengetahuinya. Diibaratkan Tuhan senantiasa terjaga, tidak akan terlena sedikitpun, mengetahui setiap detil tentang perbuatan makhluk-Nya. Sebagai manusia, kita harus berhati-hati dalam bertindak mulai dari niat yang paling awal, jagalah senantiasa tidak akan melanggar dari norma Tuhan.

Budaya Jawa; Ajaran Pituduh Tentang Ketuhanan Dalam Masyarakat Jawa (Bagian 4)

Pituduh Ajaran Tentang Ketuhanan Masyarakat Jawa


Lanjutan PITUDUH 
Ajaran Pituduh Tentang Ketuhanan Dalam Masyarakat Jawa.


Pangeran iku Maha Welas lan Maha Asih; hayuning bawana marga saka kanugerahaning Pangeran 
(Tuhan itu Maha Penyayang  dan Maha Kasih, dan kebahagiaan semesta ini adalah anugerah Tuhan).