Wisata Alam Kahyangan Dlepih Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri |
Kabupaten Wonogiri
merupakan salah satu tempat yang terpilih Raja - Raja Jawa dalam mengasah
kemampuan spiritual, mendekatkan diri kepada Sang Khalik sekaligus upaya meraih
impian dan cita-cita. Banyak petilasan di Kabupaten Wonogiri yang dahulu
digunakan sebagai tempat bersemadi, dari pegunungan, goa, kawasan Pantai hingga
hutan belantara.
Salah satu legenda wahana
spiritual yang terkenal adalah di Obyek Wisata Alam Kahyangan yang berada di
Desa Dlepih Kecamatan Tirotomoyo. Letak wisata Kahyangan berada di
ujung tenggara Kabupaten Wonogiri dengan jarak dari Kota Wonogiri kurang lebih
40 km. Akses jalan cukup memadai yang dapat dilalui kendaraan roda empat hingga
lokasi tujuan.
Wisata Alam Kahyangan
menyajikan satu suasana alam bukit dengan pepohonan besar menjulang dilengkapi
mata air yang membentuk aliran sungai yang cukup deras.
Gemericik arus dari mata
air Kahyangan menciptakan alunan suara alam yang menentramkan hati. Mungkin
karena suasana inilah, Kahyangan dipilih sebagai tempat ideal untuk bersemadi
seraya mendekatkan diri pada Illahi.
Menurut legenda yang ada,
dahulu kala Kahyangan merupakan tempat Panembahan Senopati, seorang pembesar di
Mataram bersemadi atau bertapa dengan satu keinginan menjadi seorang Raja.
Setelah bertapa selama beberapa waktu, Panembahan Senopati akhirnya bisa
menjalin sebuah komunikasi dengan makhluk penguasa Laut Selatan yang dikenal
Kanjeng Ratu Kidul untuk membantu mewujudkan cita-citanya menjadi Raja Mataram.
Sejarah membuktikan bahwa setelah bersemadi di Kahyangan, Panembahan Senopati
berhasil memegang tampuk pimpinan sebagai Raja Mataram Pertama tanpa ada
pertumpahan darah sedikitpun.
Ada beberapa petilasan
yang ada di Obyek Wisata Alam Kahyangan yaitu :
Sela Gapit, merupakan dua
buah batu besar yang saling berhimpit membentuk cetah yang digunakan sebagai
jalan masuk menuju petilasan yang lain.
Sela Bethek, merupakan
salah satu tempat bersemadi yang berupa batu besar yang dibagian bawahnya bisa
digunakan untuk tempat berteduh.
Sela Payung, merupakan
tempat bersemadi Panembahan Senopati yang berupa batu besar dengan rongga besar
di samping hingga bagian bawah sehingga dapat digunakan sebagai tempat
berteduh.
Sela Gawok, merupakan
batu besar dengan lobang di batu yang hanya cukup untuk satu orang bersemadi.
Sela Gilang, merupakan
batu datar yang dahulu digunakan oleh Panembahan Senopati menunaikan ibadah
shalat lima waktu.
Kedung Pasiraman,
merupakan tempat di aliran mata air Kahyangan yang digunakan Panembahan
Senopati semadi kungkum (berendam).
Perburuan Batu Tasbih Panembahan Senopati
Ada kisah yang melegenda
tentang batu tasbih Panembahan Senopati
yang hilang bertaburan di mata air Kahyangan yang terus diburu orang hingga
sekarang karena dipercaya memiliki daya magis.
Jaman dahulu ketika
Panembahan Senopati sedang bersemadi dan ditemani oleh Kanjeng Ratu Kidul sang
penguasa laut selatan, dikejutkan oleh kehadiran manusia, yang bernama Nyai
Puju. Nyai Puju merupakan penduduk setempat yang sehari-hari bekerja keluar
masuk kawasan Kahyangan. Hingga suatu hari melihat Panembahan Senopati
bersemadi ditemani oleh Kanjeng Ratu Kidul yang merupakan sosok makhluk gaib.
Terkejut dengan kehadiran Nyai Puju, Kanjeng Ratu Kidul menarik lengan Panembahan Senopati. Karena panik, Kanjeng Ratu Kidul tidak sengaja juga menarik tasbih Panembahan Senopati hingga putus talinya. Maka bertaburanlah batuan tasbih ini di aliran mata air Kahyangan.
Terkejut dengan kehadiran Nyai Puju, Kanjeng Ratu Kidul menarik lengan Panembahan Senopati. Karena panik, Kanjeng Ratu Kidul tidak sengaja juga menarik tasbih Panembahan Senopati hingga putus talinya. Maka bertaburanlah batuan tasbih ini di aliran mata air Kahyangan.
Kemudian Kanjeng Ratu
Kidul berujar bahwa barang siapa menemukan batu
tasbih yang bertebaran ini maka ia akan mendapat suatu kebahagiaan. Dari
legenda inilah kemudian banyak orang berburu batu tasbih Panembahan Senopati
dengan mengunjungi Wisata Alam Kahyangan dan bersemadi disana.
Penasaran dengan Wisata
Alam Kahyangan Dlepih Kecamatan Tirtomoyo? Ayo rame-rame neng Wonogiri!
Lihat videonya di bawah ini :
Nice picture
BalasHapus