Sabtu, 29 Oktober 2016

RUWATAN MASAL DI OBYEK WISATA WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI : Sebuah Prosesi Spiritual Menghilangkan Sukerta Dalam Tradisi Jawa

Ruwatan Masal Waduk Gajah Mungkur
Ruwatan Massal Di Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri


Tradisi Ruwatan merupakan prosesi spiritual dalam adat Jawa yang bertujuan menghilangkan pengaruh buruk suatu keadaan atau peristiwa yang pernah di alami oleh manusia (sedang mengalami sukerta/kesusahan). Dalam budaya Jawa ada suatu kepercayaan bahwa manusia yang sedang mengalami sukerta nantinya akan menjadi santapan raksasa buruk rupa yang disebut Bathara Kala.Untuk membebaskan pengaruh sukerta ini masyarakat Jawa melakukan prosesi Ruwatan. 

Ruwatan sebenarnya dapat dilakukan sendiri atau sebuah keluarga dengan menyiapkan kelengkapan prosesi. Prosesi Ruwatan dilakukan oleh seorang Dalang Sepuh yang sudah memiliki kemampuan spiritual sebagai seorang pengruwat. Dalang Pengruwat akan mementaskan Wayang Kulit yang bercerita tentang Murwakala atau kisah Bathara Kala dengan segala kelakuan nafsu angkaranya. Bagi masyarakat biasa untuk melaksanakan tradisi Ruwatan membutuhkan biaya tidak sedikit. Beban biaya penyelengaraan ini yang menjadi kendala utama pelestarian tradisi turun temurun ini.

Minggu, 23 Oktober 2016

Tradisi Nasi Brekat Hajatan Di Kabupaten Wonogiri

Nasi Brekat Wonogiri
Brekat : Tradisi Nasi Oleh-Oleh Hajatan Di Kabupaten Wonogiri 

Keunikan Nasi Brekat Wonogiri


Begitu banyak tradisi atau adat istiadat yang berkaitan dengan hajatan yang masih dipertahankan eksistensinya hingga sekarang. Salah satunya adalah tradisi pemberian Brekat bagi para tamu undangan warga yang menyelenggarakan hajatan seperti pernikahan, khitanan dan lain sebagainya.
Tradisi Nasi Brekat sampai sekarang belum ada kajian tentang asal-usul dan kisah sejarahnya.  
Nasi Brekat ini sebagai buah tangan atau oleh-oleh dari tuan rumah kepada para tamu undangan yang hadir.  Nasi Brekat berupa menu makanan khas olahan Jawa berupa nasi putih lengkap dengan lauk pauk berupa daging sapi,  sayur lombok hijau,  kecambah, dan kadang ada srondeng kelapa.
Yang unik pada Nasi Brekat ini adalah cara penyajian yaitu dibungkus dengan daun jati dan daun pisang sehingga menimbulkan aroma yang sangat khas.