Selasa, 21 Maret 2023

TRADISI MEGENGAN JELANG BULAN PUASA RAMADAN

Megengan adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa sebagai bagian dari persiapan menyambut bulan Ramadhan. Megengan sendiri berasal dari kata "mangan" yang dalam bahasa Jawa berarti makan.

Tradisi megengan biasanya dilakukan pada hari terakhir bulan Sya'ban, yaitu bulan sebelum Ramadhan. Pada hari tersebut, masyarakat Jawa biasanya mengadakan acara makan bersama dengan sajian-sajian khas, seperti nasi liwet, ayam goreng, tempe goreng, dan lain sebagainya.

TRADISI PADUSAN JELANG RAMADHAN

Padusan adalah tradisi mandi besar yang dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Tradisi padusan ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Rabu, 25 Januari 2023

RUTE GERILYA PANGLIMA BESAR JENDERAL SUDIRMAN DI KABUPATEN WONOGIRI



Jenderal Sudirman merupakan Panglima Besar TKR pertama yang mempraktikkan strategi perang gerilya walaupun dalam keadaan sakit dan ditandu. Beliau bersama tentara dan dokter pribadinya melakukan gerilya selama 7 bulan. Saat itu, para pemimpin politik sedang berlindung di Keraton Kesultanan usai Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda pada Agresi Militer II, bersamaan juga dengan ditangkapnya Soekarno dan Hatta oleh Belanda. Sudirman yang berada di hutan secara otomatis memimpin pemerintahan darurat militer bersama PDRI di Bukittinggi.

Kamis, 29 Desember 2022

APBD KABUPATEN WONOGIRI TAHUN ANGGARAN 2023

 Struktur ABPD Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2023 adalah sebagai berikut:


PENDAPATAN
⦁ Pendapatan Asli Daerah Rp 256.304.586.810
⦁ Pendapatan Transfer Rp 2.189.647.720.000
⦁ Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp 1.500.000.000

Jumlah Rp 2.447.452.306.810

APBD KABUPATEN WONOGIRI 2023

BELANJA
⦁ Belanja Rp 2.540.529.438.643
Jumlah Rp 2.540.529.438.643
Surplus (Defisit) (Rp 93.077.131.833)

PEMBIAYAAN
⦁ Penerimaan Rp 94.577.131.833
⦁ Pengeluaran Rp 1.500.000.000
Jumlah Pembiayaan Rp 93.077.131.833


Demikian struktur singkat APBD Kabupaten Wonogiri Tahun 2023

 



Sabtu, 24 Desember 2022

Makna Adigang Adigung Adiguna Dalam Falsafah Jawa

Makna adigang, adigung, adiguna adalah pesan adalam pepatah Jawa yang berarti agar manusia tidak sombong meskipun memiliki kelebihan kekuatan, kekuasaan, harta benda, dan kepandaian ilmu.

Aja Adigang yaitu janganlah dimabukkan dan termabukkan oleh kekuasaan, kedudukan, kekuatan, dan kewenangan. 

Inilah Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilu 2024

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut dituangkan dalam Keputusan KPU Nomor 519 Tahun 2022 tentang Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Partai Politik Lokal Aceh Peserta Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota Tahun 2024.





Berikut partai politik peserta Pemilu 2024 berdasarkan Berita Acara Nomor: 310/PL.01.1-BA/05/2022 tentang Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum:

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan)
4. Partai Golongan Karya (Golkar)
5. Partai NasDem
6. Partai Buruh
7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)
8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
9. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)
10. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
11. Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda)
12. Partai Amanat Nasional (PAN)
13. Partai Bulan Bintang (PBB)
14. Partai Demokrat
15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
16. Partai Persatuan Indonesia (Perindo)
17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Partai lokal Aceh
18. Partai Nangroe Aceh (PNA)
19. Partai Generasi Aceh Beusaboh Thaat dan Taqwa (Gabthat)
20. Partai Darul Aceh (PDA)
21. Partai Aceh
22. Partai Adil Sejahtera Aceh (PAS Aceh)
23. Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (SIRA)



Kamis, 01 Desember 2022

Cerita Rakyat Timun Mas Cerita Rakyat Jawa Tengah


 

Ketika jaman dahulu kala di Jawa Tengah, hiduplah seorang janda yang sangat tua. Mbok Rondo danamnay. Keseharian hanya mencari kayu bakar di hutan dekat tempat tinggalnya. Ada satu keinginan Mbok Rondo yang telah lama dipendam, yaitu mempunyai seorang anak. 

Betapa hatinya sangat sedih karena hanya seorang yang sangat miskin dan tinggal di dusun terpencil. Bagaimana mungkin ia dapat memiliki seorang anak. Pada suatu ketika, setelah selesai mengumpulkan kayu bakar, Mbok Rondo duduk beristirahat. Dalam hatinya mengeluh. "Seandainya aku memiliki anak beban hidupku agak ringan karena akan ada yang membantu pekerjaannya".