Senin, 18 Februari 2013

Potensi Bidang Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Wonogiri

Berbagai program dan kebijakan terkait dengan pengembangan sektor Peternakan dan Perikanan terus dilakukan dengan mengacu  kebijakan dari Pemerintah pusat. Arah kebijakan pembangunan sektor ini ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dan meletakkan pondasi dasar yang kokoh bagi pembangunan ekonomi.

Bidang Peternakan
Di bidang peternakan, Kabupaten Wonogiri merupakan penghasil sapi yang cukup besar dalam hal populasi hewan ternak terutama sapi di Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa sektor peternakan sangat potensial untuk dikembangkan lebih baik lagi. Usaha peternakan yang terdapat di Kabupaten Wonogiri antara lain ayam petelur, ayam pedaging, itik, kambing, dan kerbau.

Usaha peternakan sapi ini mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah dengan melakukan berbagai usaha pengembangan, antara lain dengan pembuatan Pos Inseminasi Buatan (IB). Program ini bertujuan untuk meningkatkan angka kelahiran bayi sapi sehingga meningkatkan populasinya. Prestasi yang dicapai Kabupaten Wonogiri yaitu peringkat pertama dalam program pelaksanaan IB se-Jawa Tengah.
Disamping kegiatan tersebut ada upaya lain yang ditempuh antara lain program peningkatan Hijauan Makanan Ternak dan perbaikan manajemen pengelolaan usaha peternakan dengan sektor swasta.

Bidang Perikanan

Pembangunan sektor Perikanan dikembangkan dengan dukungan kondisi dan potensi wilayah Kabupaten Wonogiri yang ada, utamanya perairan Waduk Gajah Mungkur dan perikanan laut di Kecamatan Paranggupito. Potensi budidaya perikanan dan perikanan tangkap masih sangat terbuka lebar.
Budidaya perikanan di Waduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri menggunakan sistem Karamba Jaring Apung (KJA) dengan komoditas unggulan jenis ikan nila, usaha perkolaman dengan jenis ikan lele yang tersebar di 15 kecamatan dan usaha perikanan tangkap baik di air tawar maupun di laut.
Usaha Karamba Jaring Apung berdasarkan data terakhir, pemasaran produksinya berupa filet dan ikan nila sudah diekspor ke negara Amerika dengan nilai penjualan lebih dari Rp. 63 milyar. Sedangkan hasil perikanan tangkap komoditas antara lain ikan jenis tawes, nila, sogo, jambal/ patin, karper dan betutu. Untuk penangkapan di wilayah Kecamatan Paranggupito yaitu di kawasan Samudera Indonesia, komoditasnya adalah lobster dan ikan panjul.
Untuk pemasaran hasil perikanan tangkap ini, Pemerintah Daerah sudah membangun Tempat Pelelangan Ikan yang tersebar di beberapa Kecamatan.

Potensi Pertanian Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri mempunyai potensi di bidang pertanian yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan. Luas areal pertanian di Wonogiri mencapai 98.082 ha atau 53.82% dari luas wilayah secara keseluruhan. Sektor pertanian telah di dukung oleh sarana irigasi sebanyak 3.970 unit dengan panjang 1.560 km, sedangkan jumlah kelompok tani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebanyak 291 kelompok.

Berikut adalah komoditas pertanian dan perkebunan yang potensial untuk dikembangkan :

Padi (Oryza sativa)
Padi menghasilkan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Tanaman dengan kandungan karbohidrat yang tinggi saat ini belum bisa tergantikan dengan bahan makanan lain. Di Kabupaten Wonogiri, tanaman padi sawah banyak dihasilkan oleh petani di wilayah Kecamatan Giriwoyo, Tirtomoyo, Baturetno, Eromoko, Selogiri, Ngadirojo, Sidoharjo, Purwantoro, Slogohimo, Jatisrono, dan Girimarto. Dengan tingkat produksi per tahun mencapai 2,9 juta kwintal. Sedang tanaman padi gogo banyak dihasilkan dari petani di wilayah Kecamatan Pracimantoro, Giriwoyo, Giritontro, dan Paranggupito. Tingkat produksi mencapai 586 ribu kwintal per tahun dan mengalami surplus sekitar 91 ribu ton pada tahun 2010.

Singkong/ Ubi Kayu (Manihot utilissima)
Tanaman ubi kayu (singkong) bagi sebagian besar rakyat Kabupaten Wonogiri merupakan tanaman utama selain padi. Pantas jika Wonogiri dikenal sebagai sebutan Kota Gaplek (singkong kering) mengingat hasil produksi singkong ini begitu besar potensinya. Tanaman ubi kayu banyak dihasilkan oleh petani diwilayah Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Batuwarno, Karangtengah, Tirtomoyo, Nguntoronadi, Eromoko, Wuryantoro, Manyaran, Wonogiri, Sidoharjo, Jatiroto, Purwantoro, Girimarto dan Ngadirojo. Dengan tingkat produksi singkong/ ubi kayu mencapai 12 juta kwintal/ tahun.
Melihat prospek tanaman singkong dimasa mendatang semakin cerah, Pemerintah Kabupaten Wonogiri memberi prioritas untuk pengembangannya. Kebijakan yang diambil adalah melakukan pemberdayaan petani singkong dengan bantuan bibit unggul serta pendampingan pola tanam.
Diharapkan langkah ini akan meningkatkan produksi singkong dari 16 ton/ha menjadi 90-100 ton/ha. Berdasarkan penelitian, kandungan pati ketela pohon yang dihasilkan dari Kabupaten Wonogiri cukup tinggi yaitu mencapai 35% dengan tingkat kekeringan 14%. Dengan demikian tanaman ubi kayu memang layak dikembangkan sebagai salah satu solusi pengentasan rakyat Wonogiri dari kemiskinan.

Jagung (Zea mays)
Tanaman jagung merupakan tanaman komoditas yang mempunyai peluang cerah untuk dikembangkan di masa mendatang. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga memiliki zat-zat penting sebagai bahan pangan pengganti setelah beras. Variasi produk olahan dari tanaman jagung juga cukup beragam mulai makanan ringan, makanan mie instan, sampai produk makanan untuk peternakan sehingga menjadikan tanaman jagung mempunyai nilai ekonomis tersendiri. Luas areal lahan jagung di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2010 tercatat + 66.742 ha dengan produksi mencapai 3,8 juta kwintal/ tahun jagung kering giling.
Wilayah yang merupakan penghasil jagung terbesar di Kabupaten Wonogiri adalah Kecamatan Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Batuwarno, Karangtengah, Tirtomoyo, Baturetno,  Eromoko, Wuryantoro, Manyaran. Begitu besar produksi jagung di Kabupaten Wonogiri, membuka peluang pembangunan pabrik pengolahan makanan ternak dan makanan olahan dari jagung masih sangat terbuka.

Kedelai (Glycenemax (I) Marril)
Tanaman kedelai merupakan tanaman yang mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan. Selain sebagai sumber protein nabati yang baik, kedelai merupakan sumber bahan pangan lauk pauk yang sangat akrab bagi sebagian besar masyarakat Wonogiri yaitu untuk pembuatan tahu dan tempe.
Luas areal tanaman kedelai di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2010 tercatat mencapai lebih dari 27.439 ha dengan tingkat produksi 342.750 kwintal/tahun. Tanaman kedelai banyak dibudidayakan oleh petani di kecmatan Pracimantoro, Giriwoyo, Baturetno, Eromoko, Wuryantoro, dan Manyaran.

Kacang Tanah (Arachis Hypogaea)
Kacang tanah menjadi komoditas tanaman yang banyak dikembangkan sebagai tanaman tumpang sari bersama tanaman lain seperti tanaman jagung. Areal tanaman kacang tanah pada tahun 2010 seluas 44.021 ha dengan tingkat produksi bisa mencapai 12, 44 kwintal/ha atau 547.677 kwintal/tahun.
Kacang tanah dibudidayakan oleh petani di wilayah kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Giriwoyo, Batuwarno, Karangtengah, Tirtomoyo, Wuryantoro, Manyaran, Wonogiri, Ngadirojo, dan Sidoharjo.

Mete ( Annarcadium Occiantalel)
Mete merupakan salah satu ikon makanan dari Kabupaten Wonogiri. Bahkan komoditas mete menyumbang 1,84% dari total produksi sektor pertanian di Kabupaten Wonogiri. Kawasan pengembangan adalah di wilayah kecamatan Jatisrono, Ngadirojo, Sidoharjo, Girimarto, Jatipurno, Jatiroto, dan Slogohimo.
Luas areal tanaman mete yang masih produktif pada tahun 2010 kurang lebih 12.903 ha dengan tingkat produksi rata-rata 563 kg/ha, sedangkan produksi totalnya mencapai 7.145 ton / tahun.
Selain dimanfaatkan bijinya, kulit mete juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan suku cadang kendaraan bermotor yaitu untuk bahan kampas rem.

Cengkeh (Eugene aromatika)
Cengkeh merupakan tanaman rempah-rempah yang terkenal sejak jaman penjajahan. Aneka kegunaan dari tanaman cengkeh inilah yang membuat tanaman jenis banyak dibudidayakan di berbagai wilayah di Indonesia. Kabupaten Wonogiri sendiri juga terdapat komoditas tamanan cengkeh terutama dari wilayah Kecamatan Karangtengah, Slogohimo, Jatipurno, Tirtomoyo, Kismantoro, Purwantoro, Bulukerto dan Girimarto.
Luas areal tanaman cengkeh pada tahun 2010 kurang lebih 4.648 ha dengan tingkat produksi rata-rata 285 kg/ha. Dengan berbagai pola intensifikasi diharapkan dapat terjadi peningkatan produksi tanaman cengkeh dimasa mendatang.

Janggelan/ Cincau (Mesona Palustris)

Janggelan atau juga disebut dengan cincau hitam merupakan tanaman yang dapat diolah menjadi bahan pembuatan kolang-kaling. Bahan makanan ini sebagai tambahan pembuatan minuman yang bermanfaat sebagai penambah nafsu makan, penurun panas, penguat lambung, penurun tekanan darah, pencegah diare, dan juga untuk penetralisir keracunan makanan. Tanaman janggelan banyak dibudidayakan di wilayah Kecamatan Karangtengah, Tirtomoyo, Bulukerto, dan Kismantoro.
Luas areal tanam pada tahun 2010 mencapai kurang lebih 1.348 ha dengan tingkat produksi janggelan kering mencapai 5.323  ton/ tahun. Hasil pemasaran tanaman ini ke Kota Besar seperti Jakarta, Semarang, Bandung dan untuk keperluan ekspor terutama ke china dan hongkong.

Potensi Perkebunan lainnya
Selain komoditas perkebunan diatas, masih banyak lagi potensi lain yang ada di Kabupaten Wonogiri. Hanya tingkat budidaya dan produksi belum maksimal. Aneka potensi perkebunan lainnya antara lain adalah perkebunan tanaman buah seperti mangga, rambutan dan durian, juga aneka tanaman empon-empon dan cabe jamu sebagai bahan pembuat obat herbal (jamu).
Berbagai potensi ini apabila dikembangkan dengan baik akan menjadi salah satu upaya meningkatkan perekonomian masyarakat terutama dari sektor pertanian dan perkebunan.

Profil Perusahaan Daerah di Kabupaten Wonogiri

Sebagai bentuk usaha dalam menghimpun dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan, Pemerintah Kabupaten Wonogiri mendirikan Perusahaan Daerah yang berjumlah 7 (tujuh) unit yang bergerak dalam berbagai bidang baik perbankan, jasa maupun produksi.
Berikut adalah profil singkat masing-masing Perusahaan Daerah (Perusda/ PD) Kabupaten Wonogiri :

1)    PD. BPR BKK WONOGIRI
Perusda ini bergerak dalam bidang jasa keuangan atau perbankan. Saham perusda dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Dengan motto “Meraih Sukses Bersama, Bersama Meraih Sukses”, membawa keberhasilan sehingga pada akhir bulan Mei 2012, asset yang dimiliki sudah mencapai Rp. 170,74 Milyar. Pada tahun ini juga sudah menerapkan sistem perbankan online sehingga mampu memberikan pelayanan kepada nasabah saat melakukan transaksi antar kantor cabang 12 unit, 3 kantor kas, serta pos pelayanan nasabah.
Kantor cabang sebanyak 11 unit, yaitu di Ngadirojo, Tirtomoyo, Girimarto, Jatipurno, Jatiroto, Slogohimo, Purwantoro, Baturetno, Batuwarno, Giriwoyo, dan Giritontro. Kantor Kas di Wonoboyo, Karangtengah dan Puhpelem, serta satu pos pelayanan nasabah di Paranggupito. Produk andalan PD. BPR BKK Wonogiri adalah Tamades, Tabungan Sicipta, Tawa, Deposito serta fasilitas kredit.

2)    PD. BKK EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI
Perusahaan daerah yang terbentuk paling akhir ini bergerak dalam bidang usaha jasa keuangan atau perbankan dengan saham kepemilikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
PD. BKK Eromoko merupakan hasil merger dari 9 PD. BKK yang ada di Kabupaten Wonogiri dengan dasar Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 5389/88/2009.
Prestasi dan keberhasilan telah diraih dengan diterimanya berbagai penghargaan antara lain PD. BKK Berprestasi di Jawa Tengah Tahun 2010, Indonesian Man dan Women Carier of The Year 2011, dan The Most Banking in Service Exellent of The Year 2012.
Dengan motto “Rahasia Sukses Meraih Keinginan Anda“ pada akhir tahun 2011 telah berhasil memperoleh jumlah asset perusahaan sebesar Rp. 80,335 milyar.
Kantor cabang PD. BKK Eromoko sebagai berikut: Puloharjo, Pracimantoro, Wuryantoro, Manyaran, Selogiri, Sidoharjo, Jatisrono, Bulukerto, Kismantoro, dan Nguntoronadi. Produk yang ditawarkan Tamades, Sipajar, Tawa, Tamades Berjangka, dan pemberian kredit.

3)    PD. BPR GIRI SUKADANA KABUPATEN WONOGIRI
Perusda ini merupakan satu-satunya badan usaha jasa keuangan atau perbankan yang kepemilikan sahamnya 100% oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri, dengan dasar pendirian Perda No. 6 Tahun 2008. Dengan visi “Menjadi BPR yang Kuat, Kompetitif, dan Produktif” menjadikan PD. BPR Giri Sukadana telah berkembang dengan capaian asset pada akhir bulan Mei 2012 menjadi Rp. 23 Milyar. Berkat  dukungan segenap SDM dari jajaran manajemen, badan usaha ini telah menunjukkan perkembangan yang sangat berarti dan mampu memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonogiri.
PD. BPR Giri Sukadana selain berkantor di Wonogiri Kota, telah memiliki kantor cabang di Kecamatan Baturetno. Produk yang ditawarkan adalah tabungan Suka Sejahtera, SiGatra, Deposito Sukadana, dan fasilitas kredit.

4)    PD. JASA MEDIKA GIRI HUSADA KABUPATEN WONOGIRI
Perusda ini bergerak dalam bidang jasa medis berupa penyediaan dan pelayanan obat-obatan (apotik) bagi masyarakat. Didirikan dengan dasar Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri yang terakhir adalah Perda Nomor 5 Tahun 2004. Badan usaha milik Pemkab Wonogiri ini sudah mengalami pasang surut usaha yang dimulai dari tahun 1969.
Visi perusahaan adalah “Terwujudnya Perusahaan Daerah Jasa Medika Giri Husada Kabupaten Wonogiri yang profesional bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta prima dalam pelayanan”.  Dengan visi ini, apotik Giri Husada telah berhasil mendirikan 3 cabang unit usaha yaitu di Jatisrono, Purwantoro dan Pracimantoro.

5)    PD. AIR MINUM GIRI TIRTA SARI KABUPATEN WONOGIRI
Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Sari melayani penyediaan air minum bagi masyarakat Wonogiri. Kondisi geografis Kabupaten Wonogiri yang sebagian berupa kawasan karst, menjadikan perusda ini berperan sangat strategis. Keberadaan Waduk Gajah Mungkur berpotensi menjadi sumber air baku yang melimpah, tidak hanya bagi masyarakat Wonogiri akan tetapi dapat mencakup kebutuhan air bersih se-Solo Raya.
    PDAM Giri Tirta Sari sampai tahun 2012 telah operasional pada 16 unit kerja dengan cakupan wilayah pelayanan di 17 Kecamatan. Kapasitas produksi air bersih pada tahun 2011 sudah mencapai 6.832.593 m3 yang melayani Sambungan Rumah Tangga sebanyak 23.669 unit. Perusda ini juga menjalin kerjasama dengan perusahaan lain untuk lebih mengembangkan perusahaan ke arah lebih baik.

6)    PD. PERCETAKAN GIRI TUNGGAL
Perusahaan Milik Pemerintah Kabupaten Wonogiri ini bergerak dalam bidang usaha percetakan modern dengan sistem digital. Didirikan semenjak tahun 1968, dengan awal usaha untuk memenuhi kebutuhan cetakan berkas perkantoran Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Seiring perkembangan perusahaan, PD. Giri Tunggal mulai mengembangkan usaha dengan melayani jasa cetak bervariasi, seperti kalender, blangko, digital printing, stiker, booklet, penjilidan, papperbag, sablon, spanduk MMT, dan undangan pernikahan.
Sampai dengan tahun 2012, total aset yang dimiliki telah mencapai Rp. 1,2 Milyar dan kedepan diharapkan dapat menyumbangkan PAD bagi Kabupaten Wonogiri.

7)    PD. PERBENGKELAN SURYA KABUPATEN WONOGIRI
Perusda Perbengkelan Surya Kabupaten Wonogiri bergerak dalam bidang jasa service kendaraan bermotor dan penyediaan sukucadang. BUMD ini diujicobakan pada tanggal 31 Desember 2002 dengan dasar Keputusan Bupati Wonogiri Nomor 616 Tahun 2002.
Setelah itu, ditetapkan dengan Perda Nomor 04 Tahun 2004. Bengkel ini berperan penting dalam mendukung kelancaran mobilitas aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan, melalui perawatan kendaraan operasional dinas. Selain itu, juga melayani konsumen dari masyarakat umum, mulai dari cuci mobil/ motor, service ringan hingga berat, aksesoris mobil, AC Mobil, dan penyediaan suku cadang lengkap.
Dengan motto perusahaan “Bukan Bengkel Biasa” telah menjadi suatu semangat segenap karyawan untuk lebih profesional, sehingga berdasarkan laporan kinerja perusahaan terakhir pada tahun 2012, aset yang dimiliki perusda bengkel Surya mencapai Rp. 1,2 Milyar.
Bengkel Surya kini telah mampu memberikan pelayanan untuk berbagai macam maintenance kendaraan bermotor meliputi: tune up, overhoul, understeel, balancing, spooring, ganti olie, service AC mobil, cuci mobil/ motor, dan service mobil/ motor.

Jumat, 15 Februari 2013

BENTUK DAN SUSUNAN ORGANISASI SERTA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2009


Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan suatu pemerintah daerah yang sesuai dengan semangat otonomi daerah yang luas dan bertanggungjawab serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Wonogiri bersama Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Wonogiri membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri yang mengatur bentuk dan susunan Organisasi Perangkat Daerah serta Lembaga Teknis Daerah secara lebih professional, efektif dan efisien sebagai upaya pendukung  peningkatan pelayanan publik.
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ini mem-perhatikan aspek-aspek hubungan antar organisasi/ lembaga teknis pemerintah daerah, potensi, sumber daya alam dan manusia, serta penyesuaian dengan perkembangan daerah.

Dasar hukum yang mengatur bentuk dan sistem kerja Organisasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri. Perda ini dibuat dengan pertimbangan semakin meningkatnya beban tugas serta kinerja satuan organisasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan tantangan daerah kedepan yang sangat membutuhkan perhatian optimal serta untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kepala Daerah dalam mewujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat Wonogiri.   

Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 - 2015

Bupati Wonogiri Danar Rahmanto Bersama Wakil Bupati Wonogiri Yuli Handoko Saat Melakukan Kunjungan Ke Wilayah

Berdasarkan Peraturan Bupati Wonogiri No 15 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 – 2015, Visi Kabupaten Wonogiri adalah : “TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN WONOGIRI YANG KREDIBEL DAN EFEKTIF DEMI TERCIPTANYA KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS DAN BERAKHLAK MULIA, BEBAS DARI KEMISKINAN”.

SEMBOYAN KERJA WONOGIRI SUKSES

Pendopo Kabupaten Wonogiri
Semboyan/ motto kerja Kabupaten Wonogiri adalah “Wonogiri Sukses”. Semboyan ini mulai digunakan sejak tahun 1986 pada masa kepemimpinan Drs. Oemarsono sebagai Bupati Wonogiri. Dasar hukum semboyan kerja Wonogiri Sukses adalah Keputusan Bupati Wonogiri Nomor : 42 (a)  tanggal 1 Maret 1986 tentang Semboyan Kerja Kabupaten Daerah Tingkat II Wonogiri.

Arti Lambang Kabupaten Wonogiri

logo kabupaten wonogiri
Logo Kabupaten Wonogiri
     
Bentuk, Isi, Warna dan Arti Lambang Wonogiri

Berbentuk perisai berwarna kuning emas bertepi hitam, sebagai penonjolan sifat pengayoman dan kebesaran daerah. Lambang Daerah berisi lukisan segilima sama sisi berwarna merah di sebelah kanan dan putih disebelah kiri dengan tepi hitam, sebagai manifestasi daripada Pancasila, Sang Saka, kesetiaan terhadap UUD 1945 dan falsafat hidup bangsa Indonesia yang abadi.