Minggu, 23 Oktober 2016

Tradisi Nasi Brekat Hajatan Di Kabupaten Wonogiri

Nasi Brekat Wonogiri
Brekat : Tradisi Nasi Oleh-Oleh Hajatan Di Kabupaten Wonogiri 

Keunikan Nasi Brekat Wonogiri


Begitu banyak tradisi atau adat istiadat yang berkaitan dengan hajatan yang masih dipertahankan eksistensinya hingga sekarang. Salah satunya adalah tradisi pemberian Brekat bagi para tamu undangan warga yang menyelenggarakan hajatan seperti pernikahan, khitanan dan lain sebagainya.
Tradisi Nasi Brekat sampai sekarang belum ada kajian tentang asal-usul dan kisah sejarahnya.  
Nasi Brekat ini sebagai buah tangan atau oleh-oleh dari tuan rumah kepada para tamu undangan yang hadir.  Nasi Brekat berupa menu makanan khas olahan Jawa berupa nasi putih lengkap dengan lauk pauk berupa daging sapi,  sayur lombok hijau,  kecambah, dan kadang ada srondeng kelapa.
Yang unik pada Nasi Brekat ini adalah cara penyajian yaitu dibungkus dengan daun jati dan daun pisang sehingga menimbulkan aroma yang sangat khas.

Wisata Alam Wonoasri Hutan Seper Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri

Wisata Alam Wonoasri Jatipurno
Wisata Alam Wonoasri Hutan Seper Balepanjang Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri memiliki potensi alam yang luar biasa, mulai dari gunung, hutan,  goa, hingga laut dan pantai yang indah.  Salah satu wisata alam berupa hutan pinus yang ada di kabupaten Wonogiri adalah Wisata Alam Wonoasri. 

Wisata alam ini terletak di area hutan perhutani di kelurahan Balepanjang kecamatan Jatipurno kabupaten Wonogiri.  Di tempat ini menyajikan  pemandangan alam berupa hutan pohon cemara atau pinus dengan suasana yang sangat sejuk.  Area wisata utama sudah dipoles menjadi taman bunga aneka warna dengan konfigurasi berbentuk gunungan wayang.

Sabtu, 15 Oktober 2016

JAMASAN PUSAKA PENINGGALAN PANGERAN SAMBERNYAWA ATAU KANJENG GUSTI PANGERAN ADIPATI ARYA MANGKUNEGARA I DI KABUPATEN WONOGIRI

Jamasan Pusaka Pangeran Sambernyawa di Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.


Jejak peninggalan Pangeran Sambernyawa atau dikenal juga sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I (KGPAA Mangkunegara I) di Kabupaten Wonogiri tidak terhitung jumlahnya. Mulai dari petilasan berupa tempat bertapa, tempat persembunyian, tempat mengatur strategi perang, hingga peninggalan pusaka-pusaka saktinya.

KAMPUNG WAYANG KEPUHSARI MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI

TATAH SUNGGING. Salah satu aktivitas pembuatan wayang kulit dengan menatah kulit lembu hingga membentuk siluet karaker wayang.


Wayang bagi masyarakat Indonesia cukup terkenal sebagai warisan budaya yang adiluhur sarat akan nilai - nilai dan ajaran tentang kehidupan manusia. Warisan budaya yang begitu luar biasa ini harus kita lestarikan bahkan bisa dijadikan satu sumber daya untuk menghidupi rakyat apabila kita bisa mengelola dengan baik.
Di Kabupaten Wonogiri yang terkenal dengan ragam budaya memiliki satu lokasi yang hingga saat ini masih menjadi sentra kebudayaan Wayang Kulit. Adalah Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran, masyarakatnya masih memegang teguh tradisi berkaitan dengan Wayang Kulit, mulai dari pembuatan Wayang Kulit, pembuatan rancak gamelan (musik pengiring pentas wayang), hingga pelaku seni pertunjukan wayangnya (dalang, sinden, pengrawit).
Potensi ini mulai dilirik untuk dijadikan satu paket wisata budaya yang layak jual. Ada dua hal penting yang bisa kita raih dengan paket wisata ini, pertama, melestarikan dan mengembangkan budaya Wayang Kulit agar tetap lestari hingga generasi yang akan datang. Kedua, menumbuhkan perekonomian lokal masyarakat pelaku seni sehingga secara langsung dan tidak langsung menjadi  penopang utama kelestarian budaya itu sendiri.
Dengan dibukanya paket wisata budaya ini, akan semakin menambah ragam wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri selain Waduk Gajah Mungkur, Wisata-wisata spiritual dan wisata alam lainnya.